Kembali mengenai Syekh Usamah bin Ladin, sebagaimana yang telah saya sampaikan sebelumnya, saya mulai memperhatikan kepribadian dan sifat-sifat utamanya, bagaimana berdirinya, duduknya, cara bercakap-cakap, cara berjalan, cara makan, ketawanya, senyumnya, pergaulannya dengan orang lain, bagaimana bahasanya, cara berpakaian, cara mendidik anaknya, nasehat-nasehat yang disampaikan dan sebagainya.
Maka kesimpulan saya –Wallahu a’lam bis-showwab- beliau adalah salah seorang laki-laki yang tidak keluar dari fikirannya, ucapannya dan perbuatannya serta gerak-geriknya kecuali mengandung hikmah, saya tidak megatakan bahwa dia adalah maksum, sebab yang maksum adalah Rasulullah saw, namun begitulah penilaian saya selama saya bergaul dengan beliau dan saya tidak mensucikan seorang pun selain Allah.
Saya hanya menilai dari segi lahirnya adapun batinnya Allah swt yang Maha Tahu, dan siapapun tidak bisa memonitor beliau terus-menerus selama 24 jam sehari-semalam karena hal tersebut sangat tidak mungkin saya lakukan, tetapi dengan pergaulan yang pernah saya alami, saya bisa memberikan beberapa penilaian mudah-mudahan penilaian ini tidak berlebih-lebihan dan tidak pula terlalu kurang (tidak ifrath dan tafrith). Penilaian itu antara lain :
1. Aqidah.
Beliau beraqidah salaf, dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah hal ini sering beliau nyatakan sendiri dengan lisannya.
2. Madzhab Fiqh.
Saya tidak atau belum mendapatkan informasi tentang madzhab fiqih yang beliau ikuti apakah beliau mengikuti Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali atau Dzhahiri, tetapi yang jelas cara beliau beribadah terutama sifat sholat beliau mengikuti sunnah Nabi saw.
3. Akhlak dan Adab.
Sebagaimana yang telah saya uraikan sebelumnya beliau termasuk orang yang sangat memegang dan memperhatikan akhlak dan adab baik akhlak-akhlak yang asas maupun yang nampaknya kecil Akhlak Asas contohnya :
- Al-Wala wal Bara’
Beliau sangat kasih sayang kepada orang yang beriman dari manapun juga dan dari Harokah atau Jamaah apapun juga.
Keras terhadap orang-orang kafir. Hal ini sangat menonjol sekali khususnya terhadap musuh-musuh Islam Yahudi Amerika dan sekutu-sekutunya, barangkali karena inilah beliau menduduki rangking pertama dalam sejarah manusia –wallahu a’lam– sosok manusia yang paling ditakuti dan dicari oleh seluruh musuh-musuh Islam baik yang di timur maupun yang di barat, baik yang kafir maupun yang musyrik atau yang munafik dan ini merupakan keutamaan yang Allah swt berikan kepada beliau, posisi beliau menjadikan orang-orang kafir yang berada di bawah kolong langit ini semua marah.
Allah Swt berfirman dalam surat At-Taubah (9) : 120.
“Dan tidak pula menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh melainkan dituliskan bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal sholeh.”
Subhanallah– jika beliau Ikhlas berapa banyak setiap detiknya amal sholeh yang beliau dapat kantongi meskipun hanya tidur di tempat persembunyiannya saja.
Saya jadi teringat keutamaan para Ashabul Kahfi, yang ditidurkan oleh Allah selama 300 tahun, jika dihitung dengan tahun Masehi dan 309 jika dihitung dengan tahun Hijriyah, mereka para pemuda itu tidur saja ditakuti.
Lihat firman Allah surat Al-Kahfi (18) : 18.
“Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari merka dengan melarikan diri dan tentulah hati kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.”
Kalau kita, jungkir balik pun musuh tidak ada rasa takut sedikitpun pada diri kita, apa rahasianya..? karena Iman kita lemah dan ruhul Jihad tidak ada..
Beliau juga menjaga adab-adab sebagai contoh :
- Adab Makan.
Kebiasaan orang Arab termasuk juga Afghan dan mayoritas manusia di muka bumi kecuali yang dirahmati Allah- kurang memperhatikan terutama dalam membuang atau menyisakan makanan atau tercecernya ketika makan, padahal dalam hadits sampai yang jatuhpun diperintahkan untuk dibersihkan dan agar dimakan lagi, tidak boleh menyisakan makanan di tempatnya karena siapa tahui justru di situ ada barakahnya.
Beliau.. -Subhanallah- kalau makan tidak ada satupun nasi yang jatuh di hadapan saya, hal ini sangat mengherankan saya karena mampu melawan kebiasaan yang telah membudaya.
- Penampilan Harian
Beliau selalu membawa mushaf kecil, senjata (rifle) sejenis AK (Authomatic Kalashnikov) atau Klashenkov dan tongkat. Ketiga-tiganya mushaf, senjata (rifle) dan membawa tongkat adalah bagian dari Sunnah.
- Adab berbicara dengan orang lain.
Beliau jika berbicara dengan orang lain (bukan di dalam majelis) beliau biasanya menghadapkan seluruh anggota badanya kepada orang yang diajak bicara sambil menebar senyuman jika diperlukan atau terkadang berubah serta merta menjadi serius sekali dengan tatapan mata yang sangat tajam.
Wallahu’alam bis showab!