TEL AVIV (Arrahmah.com) – Pemerintah Israel tidak mengizinkan menlu Irlandia Michael Martin untuk mengunjungi Gaza yang telah lama berada di bawah pengepungan Israel.
Berbicara di hadapan Komite Oireachtas Uni Eropa pada Jumat (4/12), Martin menyatakan tidak ada alasan yang bisa diterima atas penolakan Israel tersebut.
“Saya hanya ingin pergi atas nama pribadi dan mengunjungi Gaza,” katanya dikutip Irish Times.
Permintaan serupa yang datang dari beberapa negara Eropa lainnya juga telah ditolak negeri Zionis tersebut.
Sementara itu, menlu Irlandia menggambarkan situasi kemanusiaan di Gaza tidak bisa dibiarkan.
“Jika tidak ada kemajuan dalam waktu dekat ini, maka masyarakat internasional secara keseluruhan mungkin perlu mempertimbangkan kembali tekanan lebih lanjut untuk negosiasi, penyelesaian dua negara,” Martin kepada Komite.
Selain memblokade Gaza, tentara Israel juga melancarkan serangan militer besar-besaran, yang dikenal sebagai ‘Operation Cast Lead’ di wilayah tersebut bulan Desember 2008 hingga Januari 2009. Lebih dari 1.400 warga Palestina terbunuh selama tiga minggu serangan ofensif brutal itu, dan menimbulkan kerugian sebesar $1,6 milyar terhadap perekonomian rakyat Gaza.
“Saya terkejut dengan serangan membabi buta pasukan Israel yang telah mengakibatkan begitu banyak korban jiwa dari warga sipil. Kematian dan penderitaan, serta perampasan kemanusiaan sekarang sedang diderita oleh rakyat Gaza sebagai akibat dari operasi berkelanjutan Israel yang tidak bisa dibenarkan dengan cara apapun, dan sudah saatnya semua itu berakhir,” tutur Martin.
Martin juga menyeru Tel Aviv untuk memberikan bukti yang jelas bahwa pihak Yahudi benar-benar serius terlibat dalam perundingan damai. (althaf/prtv/arrahmah.com)