MOGADISHU (Arrahmah.com) – Jurubicara Al-Shabaab, kelompok jihad ternama di Somalia, menyatakan bahwa kelompoknya tidak bertanggungjawab atas serangan bom di ibukota yang menewaskan sedikitnya 23 orang termasuk tiga menteri kabinet yang masih aktif.
Sheikh Ali Mohamad Rage mengatakan pada Jumat (4/12) bahwa Al-Shabaab tidak pernah menargetkan sipil dan menuduh ada tangan pemerintah yang bermain di balik serangan tersebut yang juga melukai lebih dari 40 orang.
“Kami nyatakan bahwa Al-Shabaab bukan perencana ledakan tersebut….Ini bukan kebiasaan Al-Shabaab yang menargetkan orang-orang tak bersalah,” ujar Rage seperti yang dilansir Reuters.
“Kami tahu, beberapa pejabat pemerintahan yang hadir telah meninggalkan tempat kejadian beberapa menit sebelum serangan terjadi. Sangat jelas terlihat siapa yang berada di balik pembunuhan.”
Pernyataan ini datang sehari setelah pemerintah transisi Somalia menuduh Al-Shabaab yang berada di balik peristiwa. Al-Shabaab juga menyatakan kesedihannya atas peristiwa yang merenggut banyak nyawa sipil tak berdosa tersebut.
Tiga menteri kabinet yang masih aktif ikut menjadi korban dalam serangan yang terjadi di sela-sela acara wisuda di hotel Mogadishu pada Kamis (3/12) lalu.
Penyerang diduga mengenakan pakaian perempuan dan memasuki hotel Shamo, ujar Menteri Informasi Pemerintahan Transisi Somalia.
Pejabat Keamanan Pemerintah Transisi Somalia mengatakan korban terbanyak adalah para mahasiswa yang diwisuda. (haninmazaya/bbs/arrahmah.com)