Sabtu, 14 November 2009. Situs Revolution Muslim memposting foto dan berita yang singkat namun menarik. Mereka memajang foto 7 orang tentara Amerika di bawah judul Mungkinkah Mereka Akan Menjadi Mayor Nidal yang berikutnya ?
Protes Mayor Nidal
Nama Mayor Nidal sontak terkenal seantero dunia. Mayor Nidal Al Hasan adalah seorang tentara AS keturunan Yordania dengan pangkat mayor. Mayor Nidal mengamuk dan menembaki barak militer di Texas, AS, Kamis (5/11/09). Sebelas orang semula dilaporkan tewas namun kemudian membengkak sehingga jumlahnya mencapai 13 orang.Sementara lebih dari 30 tentara lain terluka.
Mayor Nidal sendiri terluka setelah ditembak beberapa kali namun dalam kondisi stabil di tahanan. “Nyawanya tidak terancam,” kata Letjen Cone. Dua tentara ditangkap setelah penembakan tersebut dan dijadikan tersangka, ujar Letjen Bob Cone, Komandan di Ford Hood, markas militer AS terbesar di dunia.
Menariknya, Mayor Nidal, tentara AS lulusan Universitas Virginia Tech dengan gelar sarjana bidang biokimia pada tahun 1997 ini malah menembaki tentara AS yang siap dikirim ke Irak dan Afghanistan, yang saat itu tengah diperiksa kesehatannya di pangkalan Ford Hood, Texas.
Ini nampaknya sebuah protes Mayor Nidal terhadap kebijakan AS dalam perang di Irak dan Afghanistan. Mayor Nidal pernah berharap kepada dirinya agar Presiden Barack Obama akan menarik pasukan Amerika dari Afganistan dan Irak. Nyatanya, Obama justru ingin menambah pasukan ke Afganistan. Maka kecewalah Mayor Nidal, dan terjadilah peristiwa tragis tersebut.
Mayor Nidal dan Teori Al Qaida
Banyak kalangan meyakini kebenaran teori Syekh Abu Mu’ab As Suri, seorang arsitek jihad Al Qaida, atas tragedi penembakan tentara AS oleh koleganya sendiri, Mayor Nidal. Syekh Abu Musab Al Suri (Semoga Allah Segera membebaskannya) pernah menulis,
“Saya percaya bahwa generasi baru pelaku jihad akan lahir hari pasca musim 9 / 11 (maksudnya setelah peristiwa serangan WTC 11 sepetember), di mana Irak telah diduduki dan pemberontakan Palestina telah mencapai puncaknya, sehingga mereka berada di persimpangan jalan. Kami berada pada titik di mana orang-orang mukmin telah kehabisan semua sumber daya mereka, dan negeri-negeri kaum muslimin berdiri sebagai penonton terhadap pengorbanan mereka, karena membisunya para ulama, penindasan para penguasa, dan ketidakmampuan mereka untuk membalas. ”
Al Suri menulis sebuah buku berjudul Seruan Perlawanan Islam Global (dakwah muqawammah) di mana semua rincian, kebutuhan dan pelaksanaan teori yang disebutkan diberikan. Dalam teori tersebut disebutkan bahwa jihad pada tahapan berikutnya bisa terjadi di pusat negara musuh dengan atau oleh individu atau kelompok-kelompok otonom kecil.
Kasus Mayor Nidal adalah contoh yang sangat baik dan memuat semua karakteristik dari operasi yang sukses, seperti ada elemen kejutan dalam serangan ini, lokasi yang terpilih untuk serangan, tidak ada yang lebih baik dari Fort Hood , salah satu instalasi militer Amerika Serikat terbesar di dunia.
Kasus penembakan oleh Mayor Nidal akan membuat siapapun berkecil hati untuk bergabung dengan Tentara Kafir di seluruh dunia. Selain itu, tentara kafir pada umumnya dan Angkatan Darat Amerika Serikat pada khususnya akan menghabiskan lebih banyak uang untuk mengamankan basis mereka untuk mencegah insiden di masa depan. Ini akan mengakibatkan pengeringan sumber daya mereka. Operasi oleh Mayor Nidal juga akan menyebabkan Tentara Kafir menghabiskan sumber daya mereka untuk melakukan pengawasan dan kegiatan intelijen yang tepat untuk memantau Muslim di sekitar pasukannya. Tak pelak lagi, operasi ini telah menyebabkan rasa takut terhadap “Jaringan Islam ” di jantung kafir sebagaimana laporan yang disarankan oleh pers. Mereka khawatir mungkin ada lebih banyak orang yang terlibat dalam serangan ini, atau akan bermunculan Mayor Nidal lainnya yang akan melakukan tindakan serupa..
Laporan menunjukkan bahwa Mayor Nidal mengatakan ia “seorang Muslim adalah yang pertama dan Amerika adalah yang kedua,” (untuk merendahkan Amerika) kata Dr Val Finnell, ia adalah teman sekelas Nidal di program master tahun lalu. Dia mengatakan psikiater tentara itu (mayor Nidal maksudnya) adalah aktifis anti perang di Irak dan Afghanistan. Mayor Nidal juga berteriak “Allahu Akbar” saat menembak. Maka sangat tepat jika kini dimunculkan pertanyaan, Akankah Mereka Menjadi Mayor Nidal Berikutnya ?
Wallahu’alam bis Showab!