MANOKWARI (Arrahmah.com) – Dua kabupaten, Wanokwari dan Wondama, di Papua Barat terus menggeliat. Kedua kota yang terletak di Papua Barat ini seolah terus menunjukkan eksistensinya sebagai kota “Kristen”. Seperti diketahui, sejak lama, mayoritas Kristen di sana mendesak agar Manokwari dijuluki kota Injil.
Namun, hingga kini, rencana itu masih terus digodok di DPRD setempat. Walau belum tentu goal di tingkat pusat, melihat komposisi anggota di dewan rencana ini sebagai sesuatu yang memungkinkan. Sebagaimana diketahui, dari 27 anggota dewan, hanya dua yang Muslim.
Beberapa aktivis Muslim mengaku sudah mulai merasa kesulitan. Seorang aktivis Muslim, Said Ahmad, di Papua Barat mengaku, ia sering diingatkan tentang pemasangan simbol-simbol Islam. Tahun 2009, ketika ia akan mendirikan sebuah pesantren di Wondama, masyarakat Kristen melarang. Padahal, pendiriannya akan diresmikan oleh Bupati. Namun, atas desakan masyarakat Kristen, pendirian itu akhirnya gagal.
“Maklum, muslim di sana hanya berjumlah sekitar 10 persen saja,” ujarnya kepada www.hidayatullah.com.
Kondisi ini membuat kalangan Muslim tak bisa leluasa berdakwah. Menurutnya, kini, dakwah di Wondama hanya bisa dilakukan dengan hal-hal biasa. Misalnya halaqah atau ceramah di rumah. Ia juga mengaku khawatir, jika rencana Manokwari sebagai Kota Injil yang telah direncanakan lama itu akhirnya akan goal di parlemen. (hdytlh/arrahmah.com)