Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih
Beberapa hari yang lalu, reaksi keras datang dari Dewan Keamanan PBB setelah terbunuhnya warga negara Barat yang diklaim PBB sebagai stafnya, tetapi Mujahidin mengatakan, merekalah yang berada di balik penyelenggaraan pemilu di Afghanistan.
Sekretaris Jenderal PBB mengatakan bahwa ia akan bergabung dengan berbagai macam upaya Dewan Keamanan untuk menemukan orang-orang yang terlibat dalam insiden ini dan memberi mereka hukuman yang setimpal.
Sementara itu, kita memiliki ratusan contoh yang memperlihatkan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa bertindak tidak adil, tidak layak, dan tanpa belas kasihan terhadap kaum muslim dalam isu-isu global dan regional.
Ketika datang permohonan dipenuhinya perlindungan atas hak-hak umat, Badan Dunia ini, khususnya Dewan Keamanan mendadak bungkam. Mereka lebih memilih menekan dan menindas umat dan mendukung orang-orang arogan, para penjajah dan orang-orang brutal (AS dan sekutunya).
Jika kita melihat sekilas peristiwa di Palestina, Irak dan masalah lain dan pertumpahan darah terjadi di tengah-tengah umat saat ini, kita akan segera mengetahui bahwa betapa kejam dan brutal kolonialis yang menyerang umat Islam secara kolektif, membunuh dan menginvasi negeri-negeri Islam secara terang-terangan.
Jika kita melihat peristiwa yang sangat terkenal di negara kami, Afghanistan selama delapan tahun, kita akan melihat dengan jelas bahwa Dewan Keamanan dengan kekuatan penuhnya memihak Amerika dan pasukan koalisinya. Mereka ikut andil dalam pembunuhan massal rakyat Afghan dan merupakan penyebab tragedi dan penderitaan rakyat Afghan.
Selama delapan tahun, tidak pernah satu hari pun yang berlalu tanpa kejahatan, pembunuhan, atau penyiksaan terhadap rakyat, negara, dan agama kita oleh Amerika dan pasukan brutal Barat lainnya.
Pemboman yang tidak lagi memilah sasaran sipil, serangan malam-malam di rumah warga, pembunuhan, penyiksaan, pengeboman pada upacara pemakaman dan pernikahan adalah beberapa kejahatan yang telah dilakukan oleh para kolonialis selama delapan tahun. Tapi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menutup mata terhadap kejahatan-kejahatan ini dan tidak bertindak sesuai dengan tanggung jawab dan posisinya sebagai badan internasional yang universal.
Selama periode ini, mereka hanya mengesahkan dan menyetujui resolusi yang memungkinkan diperpanjangnya penjajahan di Afghanistan.
Ironisnya, mereka telah mengeluarkan seruan yang lebih brutal di bawah pimpinan Amerika Serikat. Kami belum melihat resolusi oleh Dewan Keamanan, yang berbicara mengenai kemuliaan, toleransi dan altruisme. Sebaliknya, bila target Amerika dan Barat diserang, atau kepentingan mereka ditargetkan atau warga negara Barat yang dibunuh, atau ketika kepentingan dunia Kristen berada dalam bahaya, maka Dewan Keamanan mengadakan pertemuan darurat dan mereka segera memberikan tanggapan dan reaksi serius atas isu-isu ini.
Reaksi kuat yang ditunjukkan oleh Dewan Keamanan setelah pembunuhan beberapa anggota staf Barat, menggambarkan bahwa organisasi ini telah secara tidak langsung memperlihatkan tugasnya untuk melindungi warga negara dan kepentingan Barat.
Jika ratusan orang-orang selain warganegara Barat dibunuh di dunia dalam satu hari, mereka tidak memberikan perhatian karena di mata mereka, para korban itu bukan dari golongan manusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak merasa terikat secara moral untuk melindungi hak-hak mereka.
Imarah Islam Afghanistan
17 Dzulqa’dah 1430 H / 5 November 2009
(althaf/tum/arrahmah.com)