ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pasukan Pakistan sedang berusaha mengosongkan dua basis Taliban di wilayah Waziristan Selatan sebagai salah satu usaha ofensif mereka untuk mendorong Taliban hingga ke tempat pertahanannya di perbatasan Afghanistan, kata militer pada hari Minggu (1/11).
Sebelumnya, tentara telah melancarkan serangan besar-besaran di Waziristan Selatan pada 17 September untuk merebut kendali atas wilayah tersebut setelah pihaknya merasa dihantam oleh serangkaian serangan Taliban, termasuk serangan dahsyat di markas tentara yang menewaskan lebih dari 150 orang.
Usaha ofensif ini merupakan ujian utama bagi pemerintah Pakistan dan militer untuk membendung naiknya ‘militansi’ Islam dan sedang dipantau oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya yang terlibat dalam konflik Afghanistan yang semakin berkembang.
Pihak militer mengatakan sebuah “fase penting” dari serangan ofensifnya telah dimulai seiring dengan sampainya tentara di pinggiran Sararogha dan Makeen, yang disinyalir sebagai dua basis utama Taliban.
Sembilan mujahidin dan dua tentara tewas dalam pertempuran hari Minggu, klaim militer, dan menjadikan jumlah mujahidin yang tewas sebanyak 331 orang dalam 16 hari pertempuran.
Dan hanya 38 tentara tewas, klaim tentara, namun tidak ada verifikasi independen jumlah korban karena wartawan telah dilarang mengunjungi zona perang.
Pertempuran Sulit
Pejabat keamanan memperkirakan akan ada pertempuran besar dalam beberapa hari mendatang.
“Struktur komando dan kontrol Taliban ada di Sararogha, Makeen dan Ladha, seorang pejabat keamanan mengatakan, “Akan menjadi pertempuran yang sulit untuk (merebut) tempat-tempat ini.”
Amerika Serikat telah menyambut baik operasi anti-Taliban Pakistan, tetapi Clinton mengatakan dengan nada marah pada hari Kamis kemarin bahwa ia kesulitan untuk mempercayai bahwa tidak ada seorang pun yang berkuasa di Pakistan tahu di mana pemimpin al-Qaidah bersembunyi.
Komentar Clinton ini menjadi keluhan publik pertama yang ia perlihatkan selama kunjungan yang ditujukan untuk mengubah hubungan AS-Pakistan di bawah tekanan yang cukup serius, tetapi masih tetap terkait dengan perjuangan melawan ‘ekstremisme’ keagamaan (Islam -Red.). (althaf/rtrs/ansr/arrahmah.com)