HAIFA (Arrahmah.com) – Israel dan Amerika Serikat telah melakukan tiga minggu latihan gabungan pertahanan udara, yang diberi nama Juniper Cobra 10, di kota pelabuhan Haifa.
Latihan militer ini yang digambarkan sebagai latihan terbesar yang pernah oleh dilakukan oleh dua sekutu di bawah pemantauan media di Barat.
Sekitar seribu tentara AS, akan bekerja berdampingan dengan jumlah yang sama dengan personil Angkatan Pertahanan Israel, mengambil bagian dalam latihan perang yang disimulasikan oleh komputer.
Manuver udara yang digunakan mencakup Arrow 2 yang baru dikembangkan juga Amerika THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dan kapal berbasis Aegis Ballistic Missile Defense System.
Brigade artileri udara Israel, Brigade Artileri Pertahanan Udara Korps ke-69 Angkatan Darat Amerika Serikat, dan Angkatan Laut USS Higgins, semua mengambil bagian dalam latihan. AS juga telah mengirimkan 17 kapal perang yang dilengkapi dengan sistem radar.
Komandan latihan perang gabungan yang berlangsung mulai 21 Oktober hingga 3 November ini adalah Laksamana Muda John M. Richardson, wakil komandan Armada Ke-6 Amerika Serikat.
Amerika Serikat mengatakan latihan ini ditujukan untuk melindungi Israel terhadap berbagai macam kemungkinan ancaman.
Amerika Serikat adalah sekutu terdekat Israel, dan memberikan sekitar 2,2 miliar dolar per tahun untuk bantuan militer bagi negara Yahudi yang selama ini menjajah negara Palestina yang ditumpanginya. (althaf/prtv/arrahmah.com)