WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Barack Obama sedang mempertimbangkan rencana penurunan skala perang yang diajukan oleh komandan tinggi AS di Afghanistan Jenderal Stanley McChrystal, pejabat AS mengatakan.
Sepertinya dengan penyempitan misi militer, Obama mengira pasukan Amerika akan mempermudah pencapaian tujuan-tujuan besar komandan Afghanistan untuk ‘melindungi’ kota-kota dan beberapa kunci infrastruktur.
Namun tetap ada anggapan bahwa dengan lebih sedikit pasukan, strategi mungkin akan mereduksi tujuan ambisius McChrystal.
Pejabat senior Gedung Putih pada Rabu (28/10) menekankan, bagaimanapun, bahwa presiden belum memfinalkan jumlah pasukan baru dan masih terus memperdebatkan pendekatan strategis lain untuk perang Afghanistan yang telah berlangsung selama delapan tahun itu.
Para pejabat mengatakan Obama pun belum memfinalkan keputusan mengenai pilihan menyempit atau lainnya sebagai pilihan terakhir dalam rangka memecahkan permasalahan perangnya.
Dua pejabat, berbicara dengan syarat yang anonim, karena Obama belum mengumumkan keputusannya, mengatakan jumlah pasukan mungkin akan lebih rendah daripada keinginan McChrystal, setidaknya pada permulaan. Para pejabat tidak mengungkapkan angka pastinya.
Pertimbangan mengenai pendekatan ‘menyempit’ ini memperlihatkan bahwa AS sedang berhati-hati dalam melebarnya perang yang pada tahun ini lebih buruk meskipun intensitas perhatian semakin meningkat dan 21.000 pasukan tambahan AS telah dikirim ke sana.
Empat belas pasukan Amerika tewas hari Senin di Afghanistan dalam dua kecelakaan helikopter, dan bom pinggir jalan Selasa yang menyebabkan delapan tentara AS tewas.
Bulan Oktober menjadi bulan terburuk bagi AS sejak invasinya di Afghanistan pada bulan Oktober 2001.
Di bawah pilihan pendekatan ini, McChrystal akan diberi pasukan tambahan kurang dari 40.000 orang meskipun ia telah meminta untuk ditambah sebanyak 68.000 orang, kata pejabat kepada The Associated Press.
Pilihan tersebut masih tetap akan mengadopsi keseluruhan tujuan McChrystal sebagai strategi melawan pemberontakan Taliban musim semi berikutnya.
Pendekatan itu akan mencerminkan adanya perubahan cara berpikir tentang misi perang yang paling penting dan perdebatan domestik yang cukup rumit dalam politik kebijakan mengenai Afghanistan.
Sebagian besar warga Amerika sendiri menentang perang, menurut salah satu jajak pendapat publik. Sedangkan di dalam Parlemen, beberapa kubu Demokrat senada dengan hasil jajak pendapat. Namun, jika Obama tidak memenuhi permintaan McChrystal, Republik cenderung akan menuduh Obama gagal dalam memberikan semua yang dibutuhkan McChrystal.
Menteri Pertahanan Robert Gates telah menentang dengan keras faksi pejabat pemerintahan yang dipimpin oleh Wakil President Joe Biden, yang berpendapat bahwa banyaknya tujuan keamanan nasional AS di Afghanistan dapat dicapai dengan berkonsentrasi pada serangan terhada al-Qaidah di sepanjang perbatasan Pakistan.
Pendekatan itu memungkinkan semakin banyaknya aksi peluncuran rudal dari pesawat tanpa awak dengan dalih memburu ‘teroris’ padahal menewaskan banyak sekali warga sipil, dan dengan anggapan seperti itu, AS bisa sedikit mengurangi atau tidak menambah sama sekali pasukan AS.
Hari ini (30/10) Obama direncanakan akan mengadakan pertemuan dengan Kepala Staf Gabungan, para pemimpin militer yang akan bertanggung jawab untuk melaksanakan keputusan strategi Afghanistan.
Para pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden akan terus mempertimbangkan opsi dengan para penasihatnya selama beberapa minggu.
Gedung Putih akan memberi pengumuman mengenai keputusan penambahan pasukan atau sebaliknya setelah putaran kedua pemilihan presiden Afghanistan yang akan berlangsung pada 7 November, tapi sebelum Obama meninggalkan kunjungan luar negerinya 11 November.
Bagaimanapun belum ada jaminan waktu dan tidak ada satupun pengumuman mengenai rencana perang yang telah diputuskan pada oleh Obama dan para pembantunya, kata para pejabat.
Gates sendiri tidak memberikan pendapatnya pada permintaan McChrystal tetapi ia menyatakan akan mendukung strategi menyeluruh komandan perangnya, kata para pejabat.
“Saya berpikir ini adalah bahwa fase analisa … akan segera berakhir,” kata Gates pekan lalu di Eropa.
“Mungkin selama dua atau tiga minggu kami akan mempertimbangkan opsi tertentu.”
Pertemuan hari Jumat ini merupakan adalah sesi resmi terakhir presiden yang telah dijadwalkan untuk meninjau situasi di Afghanistan dan tetangganya Pakistan. (althaf/ansr/arrahmah.com)