MOGADISHU (Arrahmah.com) – Harakah Al-Shabab Mujahidin yang didukung oleh penduduk setempat tengah mempersiapkan serangan besar-besaran melawan tentara boneka pemerintah transisi Somalia dan pasukan ‘penjaga perdamaian’ Uni Afrika untuk kembali memperkuat posisinya di ibu kota Mogadishu.
Hal ini diungkapkan oleh juru bicara mujahidin Al-Shabab pada hari Minggu (6/9) lalu.
“Kami sedang menggali parit untuk mencegah angkatan perang musuh mendesak posisi kami melalui agresi besar-besaran yang telah mereka rencanakan terhadap kami,” kata Syaikh Ali Mohamoud Rage, juru bicara Al-Shabab di Mogadishu.
Sejauh ini, mujahidin Al-Shabab yang bersekutu dengan Hizbul Islam, menguasai sebagian besar wilayah di ibukota Somalia, dimana pertempurannya dengan angkatan perang pemerintah yang didukung dengan 5.000 pasukan Uni Afrika terus bergolak. Bukan hanya itu, pengaruh mujahidin pun terasa dari banyaknya penduduk Mogadishu yang mendukung dan mau berjuang bersama dengan mujahidin.
Pemerintahan munafikin Sharif Ahmad tak pernah berhenti memerintahkan pasukannya untuk merebut kembali kontrol atas Mogadishu. Namun, upayanya itu tidak menemukan keberhasilan.
Menteri luar negeri Somalia, Ali Ahmed Jama, mengatakan bahwa pemerintah, dengan cara apapun, akan terus menyebarkan kekuasaannya di seluruh bagian negaranya, terutama Mogadishu.
Jama mengungkapkan selama kehadirannya dalam pertemuan Uni Afrika di Libya, Ahmed terus-menerus mengemis penambahan sekitar 8.000 personil pasukan perdamaian untuk dikirim ke Somalia, selain dari total pasukan Uni Afrika yang telah ada di negerinya. (althaf/ansarnet/xinhua/mareeg/themon/arrahmah.com)