MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mujahidin Somalia dari kelompok Hizbul Islam pada Minggu (23/8) menyatakan menolak seruan pemerintah murtad Somalia untuk melakukan gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan.
“Kami tidak akan menerima seruan gencatan senjata,” ujar pemimpin Hizbul Islam, Syekh Hassan Dahir Aweys seperti yang dilansir Reuters.
“Ini adalah bulan suci yang akan membawa kejayaan untuk mujahidin dan kami akan terus memerangi musuh.”
Pernyataan pemimpin Hizbul Islam ini merespon permintaan Presiden munafik Somalia, Sharif Ahmed pada Sabtu (22/8) yang menginginkan gencatan senjata selama bulan Ramadhan.
“Presiden membuat pernyataan ini agar penduduk Somalia dapat menjalankan ibadah dengan tenang, dan kami berharap pihak oposisi dapat menerima ajakan ini,” klaim jurubicara kepresidenan, Abdulkadir Osman.
“Kami akan mengintensifkan perang suci melawan pemerintahan boneka dan sekutu asing mereka walaupun selama bulan suci Ramadhan,” uajr Aweys.
“Mereka menyebar lebih banyak lagi tentara asing di Somalia dan menjadikan Somalia semakin memburuk, tapi kami tidak akan pernah menghentikan peperangan melawan mereka sampai mereka meninggalkan daratan kami,” lanjutnya.
Alasan pemerintah meminta gencatan senjata untuk membiarkan penduduk menjalankan ibadah dengan tenang hanyalah tameng semata, karena mujahidin tidak pernah menyerang sipil Somalia dan menjadikan mereka target apalagi jika mereka keluar rumah menuju masjid untuk menjalankan ibadah.
“Kami akan meningkatkan serangan melawan tentara asing,” ujar Bare Adan Khoje, salah satu komandan Al-shabaab.
“Seruan para munafikin bukan untuk menghormati datangnya bulan suci Ramadhan, tetapi dibuat untuk memerangi saudara kami, para mujahid asing dan untuk bersiap-siap mempersenjatai diri serta melakukan serangan terhadap kami,” lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com)