ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Sebuah misil yang ditembakkan dari pesawat tanpa awak AS di Waziristan Utara pada hari Jumat (21/8) ternyata menambah angka korban kekejaman AS tersebut di Pakistan. Dua belas warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan yang selalu berdalih diarahkan ke tempat persembunyian para mujahidin itu.
Belum ada laporan bahwa orang yang diincar AS, yakni panglima jihad Taliban di Afghanistan yang bernama Siraj Haqqani, benar-benar di antara sejumlah korban tewas yang di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Sejak tahun lalu, tercatat sudah lebih dari 40 misil dilepaskan pesawat tanpa awak AS pada beberapa target yang disinyalir sebagai pertahanan atau persembunyian mujahidin Al Qaidah maupun Taliban di dekat perbatasan Afghanistan-Pakistan. Namun semua serangan itu tidak pernah bisa dibenarkan.
Misil tersebut jatuh di sebuah desa bernama Dande Darpa Khel, sebuah desa yang terletak kurang dari satu mil dari Miran Shah, ibukota Waziristan Utara.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah munafik Pakistan, sebagaimana biasanya, hanya bisa menyesalkan dan mengutuk tindakan Washington yang terus-menerus menyerang dan menyebabkan tewasnya banyak warga sipil Pakistan. Dan yang lebih tidak masuk akal adalah penguasa dzalim Pakistan memohon pengadaan bantuan berupa pesawat tanpa awak yang selama ini merenggut nyawa banyak rakyatnya pada Amerika Serikat dengan dalih agar mempermudah kinerja militernya dalam menangani perlawanan para mujahidin yang selalu mengalami peningkatan setiap waktunya. (Althaf/ap/arrahmah.com)