JAKARTA (Arrahmah.com) – Majelis Dzikir Nurussalam yang selama ini dikenal sebagai majelis dzikir pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendatangi Pondok Pesantren Ngruki, Solo. Pertemuan itu salah satunya membahas isu kamar dagang Israel di Jakarta.
“Kemarin kami bertemu Ustaz Abubakar Ba’asyir dan mengklarifikasi bahwa Kantor Dagang Israel di Jakarta itu tidak ada. Hanya isu yang dihembuskan sekelompok orang untuk memecah belah umat Islam,” ujar Ketua Umum Majelis Dzikir Haris Thahir dalam rilis yang diterima okezone, Jumat (21/8).
Menurutnya, SBY tidak pernah mengeluarkan izin soal kamar dagang Israel di Indonesia. SBY tetap bersikap sama seperti sebelumnya yakni mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk serangan Israel.
“Di era SBY, tidak pernah ada penandatanganan MoU dengan Israel maupun pihak yang terkait dengan isu pendirian Kantor Dagang Israel di Jakarta. Kalau tadi Ustaz Ba’asyir menyatakan SK itu diteken pada 2001, berarti SBY tidak terlibat,” tandas Haris yang mengaku tidak menemukan SK tersebut.
Selain mengklarifikasi soal isu tersebut, kedatangan Majelis Dzikir ke Ponpes Ngruki juga untuk bersilaturahmi sesama muslim. Terlebih, saat ini menjelang bulan Ramadan. “Pak SBY juga titip salam untuk Ustaz Ba’asyir,” tukas Haris.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu sempat berembus kabar bahwa Kamar Dagang Israel akan didirikan di Jakarta. Sontak saja, kabar ini membuat berang sejumlah pihak salah satunya Ustaz Abubakar Ba’asyir. Mereka menolak Israel membuka kamar dagang di Indonesia. (okz/arrahmah.com)