KABUL (Arrahmah.com) – Inggris lagi-lagi harus menerima kerugian. Pasalnya, Inggris harus kembali kehilangan perlengkapan militernya di Afghanistan selatan.
Helikopter Chinook melakukan pendaratan darurat setelah mesinnya terbakar di provinsi Helmand yang rawan konflik dan jebakan mujahidin Taliabn pada Rabu (19/8) sore.
Pada saat mengumumkan insiden tersebut, Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan pada Kamis (20/8) bahwa pihaknya menduga kuat bahwa mesin rusak akibat “tindakan musuh”.
Kru helikopter berhasil melarikan diri tanpa terluka sedikitpun, kata kementrian. Sedangkan helikopter sengaja dihancurkan oleh serangan udara dari pasukan gabungan internasional agar tidak direbut oleh para mujahidin, lanjutnya.
Insiden itu terjadi hanya satu malam sebelum pemilihan presiden Kamis (20/8) kemarin yang perjalanannya benar-benar berhasil diganggu oleh para mujahidin Taliban yang tidak pernah ridha terhadap aktivitas demokrasi apapun.
Selama ini, mujahidin telah beberapa kali menembak helikopter milik pasukan ‘penjaga perdamaian’ yang dipimpin AS itu di sepanjang provinsi timur hingga selatan Afghanistan.
Hilangnya helikopter ini telah menjadi isu utama yang membuat para petinggi Inggris di London kelimpungan. Mereka bahkan dianggap tidak becus memfasilitasi dan membuat strategi bagi pasukannya di Afghanistan.
Perdana menteri Inggris Gordon Brown mengetahui betul bahwa meningkatnya jumlah korban dalam tubuh militernya telah menimbulkan berbagai pertanyaan.
Inggris merupakan negara sekutu NATO dengan jumlah tentara tewas terbanyak di Afghanistan setelah Amerika Serikat. (Althaf/arrahmah.com)