KANDAHAR (Arrahmah.com) – Sebuah ledakan menghantam kota Kandahar, Afghanistan, dimana negeri tersebut tengah bersiap-siap melaksanakan pesta demokrasi, pemilihan presiden.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggungjawab atas ledakan ini yang terjadi pada Kamis (20/8) dini hari.
Lebih dari 300.000 tentara disebar di berbagai wilayah strategis untuk “menghadang” serangan Taliban.
Kabul menyeru kepada media lokal dan internasional untuk “menyensor” laporan atas peristiwa yang terjadi di hari pemilihan presiden Afghanistan.
Namun, para jurnalis tidak menerima keputusan otoritas Afghanistan dan mengatakan otoritas Afghanistan memperkosa hak-hak para awak media karena mencoba menyensor laporan yang terjadi di hari pemilihan presiden. (haninmazaya/ptv/arrahmah.com)