JAKARTA (Arrahmah.com) – Kecaman terhadap rencana pemerintah membuka hubungan dagang dengan Israel terus berdatangan. Dalam kaitan ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selaku salah satu partai pendukung pemerintah mulai bersuara.
Mereka protes dengan kebijakan Presiden SBY karena menyalahi kontrak politik yang telah disepakati. “Perjanjian kontrak politik kita 2004-2009 dengan SBY-JK, salah satunya dengan tidak melakukan hubungan dengan Israel,” ujar Humas PKS Mabruri kepada okezone, Selasa (18/8).
Menurutnya, jika SBY kemudian mengingkari kebijakannya maka PKS akan mengevaluasi kembali. “PKS sudah membuat perjanjian, artinya jika SBY melanggar perjanjian tersebut biar rakyat semua yang menilainya,” ujar Mabruri.
Lebih lanjut Mabruri menambahkan, jika benar pemerintah akan merealisasi hubungan dagang dengan Israel, PKS akan melihat dahulu perkembangannya sampai sejauh mana. “Kita lihat dulu perkembangannya, kita kasih tahu mudhorotnya jika membuka hubungan dengan Israel,” tegasnya.
Bagi Mabruri dan partainya, Israel merupakan negara agresor. Sehingga keputusan menjalin hubungan dengan Israel perlu dikaji lebih dalam, karena bisa menciderai perasaan umat Islam. “Terlebih lagi ini menyambut bulan suci Ramadan,” pungkasnya.
“Sesungguhnya sesudahku akan ada para pemimpin. Siapa saja yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu kezaliman mereka, maka ia bukan bagian dari golonganku, aku bukan bagian dari golongannya dan ia tidak akan merasakan kenikmatan telaga. Sebaliknya, siapa saja yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu kezaliman mereka, maka ia termasuk golonganku, aku pun termasuk golongannya dan ia akan merasakan kenikmatan di talaga bersamaku.” (HR an-Nasai). (okz/arrahmah.com)