GAZA (Arrahmah.com) – Tentara Hamas di wilayah Gaza mengklaim telah menembak mati amir kelompok mujahidin, Jundu Ansar Allah yang pada Jumat lalu mendeklarasikan Imarah Islam Gaza, dalam sebuah serangan yang meletuskan pertempuran antara kedua kelompok selama kurang lebih 7 jam.
Pertempuran terjadi ketika tentara Hamas menyerang mesjid dimana Jundu Ansar Alah mendeklarasikan Imarah Islam Gaza setelah melaksanakan sholat Jumat, sekitar 100 mujahid Jundu Ansar Allah berada di mesjid tersebut bersama dengan amir mereka.
Dr. Moaiya Hassanain, Menteri Kesehatan Palestina mengatakan dalam pertempuran tersebut sekitar 24 orang tewas, termasuk enam polisi Hamas dan lebih dari 150 mengalami luka-luka.
Amir Jundu Ansar Allah, Syekh Abdel-Latif Moussa (Abu Noor al-Maqdisi) syahid (Insha Allah) dalam serangan mendadak yang dilancarkan para polisi Hamas.
Jundu Ansar Allah merupakan kelompok mujahidin yang ingin menegakkan syariat Islam tanpa berkompromi dengan demokrasi buatan manusia, hal ini bertentangan dengan metode yang dijalankan Hamas. Jundu Ansar Allah mengkritisi perjuangan Hamas, namun Hamas mengatakan bahwa Jundu Ansar Allah adalah kelompok radikal yang menjadi pengganggu di Palestina, dan menyebut Jundu Ansar Allah sebagai kelompok takfir yang harus diberantas.
Salah satu menteri Hamas, Mendagri Palestina, Fatih Hammad mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan kelompok manapun “menyabotase” hukum secara paksa.
Deklarasi Imarah Islam Gaza yang dilakukan Jundu Ansar Allah dianggap sebagai hal yang menentang hukum oleh para petinggi Hamas dan Fatah. Mereka telah mengumumkan akan memerangi kelompok apapun yang tidak patuh terhadap hukum yang notabene merupakan hukum kufur buatan manusia (demokrasi). Bahkan salah satu petinggi Hamas, Dr. Sami Abu Zuhri dalam sebuah konferensi pers mengatakan bahwa pendirian Imarah Islam di Gaza merupakan kesalahan pola fikir.
Tuduhan takfir yang diucapkan Hamas dan Haniya tidak berdalil. Jundu Ansar Allah merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang sangat membenci demokrasi dan sangat wajar jika seorang yang beriman menentang demokrasi karena demokrasi merupakan hukum kufur buatan kafirin. Sedang Hamas telah menjadi penjilat saat perjuangannya melenceng dan memilih jalan demokrasi.
Bagaimanapun, Jundu Ansar Allah adalah kelompok yang didirikan oleh mereka yang ikhlas memperjuangkan agama Allah dan ingin menegakkannya tanpa harus berkompromi dengan demokrasi apalagi mengadakan perdamaian dengan para kafirin laknatullah.
Berita kematian Amir Jundu Ansar Allah menunjukkan bahwa Hamas menyatakan perang dengan kelompok mujahidin murni yang berjuang dengan ikhlas dan lebih memilih membela demokrasi, hukum yang kini eksis di Palestina yang hingga kini tidak mampu menjawab dan memberi solusi terhadap permasalahan Palestina.
Salah satu bocah yg Syahid akibat peluru tentara Hamas sewaktu penyerangan, Abu Hafs Al Maqdsi, umur 16th, Semoga Syahid Insya Allah.
Untuk melihat prosesi pemakaman Asy-syahid Abu Noor al-Maqdisi, klik link ini : http://www.youtube.com/watch?v=Wh4sEMp4qng (haninmazaya/bbs/arrahmah.com)