WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kecurigaan Pakistan terhadap AS mempunyai beberapa legitimasi sejak Amerika Serikat sudah pergi jauh dari negara itu dua kali selama tiga dasawarsa terakhir, dan akan diperlukan waktu yang cukup banyak untuk mendapatkan keyakinan mereka pada AS, kata orang nomor satu di Departemen Pertahanan AS, Robert Gates, pada Kamis (13/8).
Komentarnya datang sebagai respon atas hasil survey Pew Research Center yang menemukan sebanyak 64% warga Pakistan melihat AS sebagai musuh. Namun, menurut penelitian ini, 53% menginginkan hubungan kedua negara yang pemimpinnya sudah saling bersekutu itu diperbaiki.
“Salah satu asalan mengapa Pakistan sangat khawatir mengenai kami adalah bahwa kami telah menjauhi mereka dua kali,” klaim Gates pada saat melakukan konferensi pers.
“Kami meninggalkan mereka sesudah Uni Soviet meninggalkan Afganistan, pada tahun 1990-an, karena ada amandemen Pressler,” lanjut Gates. Gates pun mengatakan bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk sanksi AS terhadap Pakistan karena program nuklirnya.
Dengan beberapa pertanyaan yang seolah-olah membenarkan bahwa AS adalah sesosok musuh yang perlu untuk diwaspadai, warga Pakistan menganggap bahwa AS memang sedang bersiap-siap untuk mencaplok negara mereka dan menganggap bahwa perang mahal yang di negara tetangganya, Afghanistan, dilakukan untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
“Sehingga saya berpikir kami butuh waktu yang tidak sedikit untuk membangun kembali keyakinan orang Pakistan bahwa kami adalah teman dan akan menjadi sekutu mereka,’ katanya.
Amerika Serikat menganggap Pakistan sebagai sekutu utama dalam usahanya melawan mujahidin Al Qaidah dan Taliban. (Althaf/arrahmah.com)