KOLOMBO (Arrahmah.com) – 97 Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar, telah meninggal karena kelaparan setelah terdampat di laut selama 25 hari.
33 imigran Muslim yang berhasil diselamatkan di lepas pantai Sri Lanka pekan lalu mengatakan bahwa mereka berada di sebuah perahu menuju Malaysia ketika angkatan laut Thailand mencegat mereka dan mengambil mesin perahu.
Para korban yang selamat mengatakan mereka dibiarkan mengambang di laut selama 25 hari tanpa makanan dan air sampai angkatan laut Sri Lanka akhirnya menyelamatkan mereka Sabtu (23/2/2013) di lepas pantai Sri Lanka, sementara perahu mulai tenggelam.
Mereka yang selamat terdiri dari 32 pria dewasa dan 1 anak laki-laki, dibawa ke pusat penahanan imigrasi di dekat ibukota Sri Lanka, Kolombo, mereka menderita dehidrasi serius.
“Perjalanan itu berbahaya, tapi kami harus melakukannya…ketika kami takut akan kehidupan kami, tidak ada pekerjaan dan adanya pertempuran besar di Myanmar,” ujar seorang korban, Shofiulla.
Shofiulla mengatakan ada sekitar 130 Muslim rohingya di atas kapal dan masing-masing telah membayar 465 USD untuk perjalanan yang dimulai pada 10 Januari.
Rezim Myanmar menolak mengakui Muslim Rohingya sebagai warga negara dan mengatakan 800.000 Muslim Rohingya yang tingga di wilayah Myanmar sebagai imigran “ilegal” dari Bangladesh yang juga tidak menunjukkan kesediaan untuk membantu Rohingya.
Lebih dari 100.000 orang telah mengungsi sejak kekerasan pecah pada Juni lalu. Muslim Rohingya menghadapi penyiksaan, penelantaran dan penindasan di Myanmar selama bertahun-tahun. (haninmazaya/arrahmah.com)