AL-QUDS (Arrahmah.com) – “Israel” telah menangkap 900 warga Palestina di Al-Quds dan menjatuhkan tuduhan terhadap 300 dari mereka sejak pembunuhan seorang remaja Palestina, Muhammad Abu Khdeir, 2 Juli , menurut menteri keamanan umum “Israel”, sebagaimana dilansir oleh IMEMC, Senin (27/10/2014).
Menteri Keamanan Umum “Israel”, Yitzhak Aharonovich (Yisrael Beitenu), memberikan angka-angka ini kepada Komisi Urusan Dalam Negeri Knesset, Senin (27/10).
Komite ini mengadakan diskusi mengenai situasi keamanan di Al-Quds, di mana Walikota Al-Quds Nir Barkat menyerukan pembentukan pasukan polisi khusus untuk daerah di mana bentrokan biasa terjadi.
Atas permintaan Aharonovich dan yang lainnya, Kejaksaan Negeri “Israel” telah mengeluarkan perintah untuk melakukan penangkapan dan menjatuhkan hukuman bagi warga Palestina yang melempar batu, termasuk kemungkinan denda bagi para orang tua dari anak-anak yang melemparkan batu.
Perdana Menteri “Israel” Netanyahu lebih lanjut mengatakan bahwa perintah tambahan untuk secara substansial memperkeras hukuman bagi para pelempar batu akan dipercepat. Taktik seperti itu telah digunakan oleh “Israel” selama Intifada pertama, akan tetapi gagal.
Bentrokan di lingkungan Silwan, Ras al Amud dan Issawiya terus terus terjadi pada Senin (27/10), saat polisi “Israel” dan polisi perbatasan berusaha untuk menggunakan kekerasan terhadap demonstran Palestina. “Israel” telah menangkap delapan warga Palestina di seluruh Al-Quds pada Senin dini hari, empat di antaranya adalah anak di bawah umur.
Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas mengirim pesan darurat kepada pemerintah AS pada Ahad (26/10), untuk meminta campur tangan AS terkait kebijakan “Israel” di Al-Quds.
(ameera/arrahmah.com)