ALEPPO (Arrahmah.com) – Lima belas warga sipil Suriah gugur dalam serangan udara pemerintah diktator di wilayah yang sangat diperebutkan di utara kota Aleppo, pada Sabtu (6/4/2013). Sembilan dari mereka adalah anak-anak.
“Jumlah orang yang gugur dalam serangan udara di tepi barat Sheikh Maksoud telah meningkat menjadi 15 orang. Di antara mereka terdapat sembilan anak-anak berusia di bawah 18 tahun dan tiga wanita,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Setelah serangan tersebut, mujahidin berhasil menewaskan lima tentara boneka Suriah dalam serangan terhadap sebuah pos pemeriksaan militer, seperti dilansir Al-Arabiya.
Sebuah video amatir yang meliput serangan itu menayangkan orang-orang yang tengah memuat tiga jasad anak-anak dan dua pria yang berlumuran darah di belakang sebuah truk pickup sementara terdengar jeritan para wanita dan ledakan dari kejauhan. Seorang anak malang lainnya terlihat tergeletak tak bernyawa di jalan dekat sebuah truk yang terbakar.
“Saya melihat orang-orang dan ternak mereka yang mati di daerah itu,” kata aktivis yang berbasis di Aleppo, Mohammed Saeed. Ia menambahkan bahwa ia menghitung ada 11 jasad tak benyawa.
Pihak rezim syiah nushairiyah ingin menguasai distrik strategis, yang sebagian besar dihuni oleh minoritas Kurdi. Wilayah penting ini terletak di sebuah bukit di tepi utara Aleppo dan menghadap ke kota, membuat siapa pun yang menguasainya akan mudah menyerang musuh di kabupaten sekitarnya.
Mujahidin menguasai petak besar Suriah utara, dan merebut ibukota provinsi pertama mereka – kota Raqqa – bulan lalu. Mereka juga telah menuai kemenangan di selatan dalam beberapa minggu terakhir, merebut pangkalan militer dan kota-kota di wilayah penting dan strategis diantara Damaskus dan perbatasan dengan Yordania, sekitar 160 kilometer (100 mil) dari ibukota.
Sementara itu di Damaskus, mortir menghantam kawasan perumahan Kafar Souseh di pinggiran barat kota, menewaskan sedikitnya satu dan melukai 13 orang lainnya, lapor kantor berita yang dikelola negara, SANA.
Observatorium mengatakan mortir juga menghujani pinggiran Damaskus Jaramana. Mortir yang jatuh secara terus menerus dan semakin meningkat jumlahnya, menunjukkan bahwa rezim syiah nushairiyah mencoba keras untuk menguasai kota. Mereka berusaha melawan mujahidin di sepanjang teluk Damaskus.
Observatorium menambahkan pertempuran juga terjadi di kota Otaybah, timur Damaskus.(banan/arrahmah.com)