(Arrahmah.com) – Sekitar 9.600 siswa/siswi Palestina di tidak akan bisa untuk memulai tahun ajaran baru di Jalur Gaza pada Ahad (14/9/2014), kata sebuah lembaga PBB.
Hal ini dikarenakan, khususnya, warga Palestina yang menjadi agresi terakhir “Israel” di Jalur Gaza telah mengungsi di tiga sekolah Gaza dan menolak untuk meninggalkan sekolah tersebut karena rumah mereka telah hancur, tambah PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Sabtu (13/9), seperti dilansir World Bulletin.
Juru bicara UNRWA Adnan Abu Hasna mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa tiga sekolah tersebut terletak di bagian utara Jalur Gaza di Beit Hanoun, menekankan bahwa sekolah-sekolah tersebut tidak bisa menerima sekitar 9.600 siswa/siswi mereka untuk tahun ajaran baru yang dimulai pada Ahad.
Tahun ajaran baru seharusnya sudah bisa dilaksanakan di Jalur Gaza, tetapi tertunda akibat serangan penjajah “Israel.”
Setelah gencatan senjata disepakati, menteri pendidikan Palestina memutuskan untuk memulai tahun ajaran baru pada 14 September kemarin, namun hal inipun bermasalah karena sekolah-sekolah berubah menjadi tempat pengungsian bagi warga-warga yang menjadi korban serangan “Israel.”
(siraaj/arrahmah.com)