AMMAN (Arrahmah.id) – Jumlah pengungsi Suriah di Yordania telah mencapai 1,3 juta, di antaranya 83 persen tinggal di luar kamp, sementara jumlah pengungsi yang terdaftar di Komisaris Tinggi adalah 670.000, kata direktur kamp Zaatari pada Sabtu (25/6/2022).
Kolonel Ali Al-Qudat menyebutkan dalam Konferensi Internasional Migrasi Sesama EuroMed Kelima, yang diadakan di kawasan Laut Mati, bahwa krisis pengungsi Suriah telah berlangsung lebih dari 11 tahun, dan diskusi hari ini bukan tentang konsep bantuan kemanusiaan, melainkan tentang menjaga kelangsungan pelayanan dasar yang diberikan kepada pengungsi.
Penurunan tingkat dukungan untuk rencana respons Yordania terhadap krisis Suriah menjadi jelas, karena mencakup 69% dari kebutuhan yang ditentukan dalam rencana pada tahun 2016, dan menurun menjadi 31 persen pada tahun 2021, dan tercapai Selama tiga bulan pertama tahun ini, lansir Zaman Alwasl (26/6).
Konferensi Migrasi Sesama EuroMed ke-5, yang diadakan di kawasan Laut Mati, dihadiri oleh focal point nasional Euromed Migration Program 5, pejabat senior yang menangani masalah terkait migrasi dari negara-negara peserta, serta perwakilan dari organisasi internasional berfokus pada migrasi di kawasan Euro-Mediterania dan pakar imigrasi.
Menurut media Yordania, konferensi tersebut membahas arahan strategis dan memberikan panduan tingkat tinggi tentang masalah migrasi besar di kawasan Euro-Mediterania untuk meningkatkan kerja sama dan dialog regional. Menyoroti beberapa prakarsa internasional utama yang bertujuan untuk memastikan pembagian tanggung jawab yang lebih seimbang untuk perlindungan pengungsi.
Jumlah pengungsi Suriah yang terdaftar di Yordania lebih dari 656.000, di samping 90.000 warga negara lain, menurut UNHCR, sementara pemerintah Yordania memperkirakan jumlah warga Suriah di wilayahnya sekitar 1,3 juta pengungsi.
83,3% pengungsi di Yordania tinggal di luar kamp, sementara 16,7% tinggal di kamp Zaatari, Azraq, dan kamp Yordania-Emirat. (haninmazaya/arrahmah.id)