DAMASKUS (Arrahmah.com) – Kebiadaban rezim Nushairiyah Suriah semakin menjadi-jadi. Tentara rezim Suriah menyerbu setiap rumah yang mengumandangkan pekikan ‘Allahu Akbar’ dan menembak mati setiap warga muslim yang bertakbir.
Senjata pertama yang menggerakkan demonstrasi di Suriah adalah pekikan ‘Allahu Akbar…Allahu Akbar’. Setiap kali pekikan takbir dikumandangkan, masyarakat muslim segera berbondong-bondong ke jalanan dan bergerak dalam aksi demonstrasi.
Untuk menghentikan aksi demonstrasi, tentara rezim Suriah yang didukung milisi Hizbul Lata Lebanon dan tentara khusus brigade Al-Quds Iran menyerbu setiap rumah yang mengeluarkan pekikan takbir. Tentara rezim Suriah juga menembak mati setiap muslim yang mengumandangkan takbir.
Semakin keras tentara rezim Suriah membungkam rakyat muslim, jumlah peserta demonstrasi semakin membludak. Tentara rezim kembali mempertontonkan kebiadabannya dan ribuan warga muslim gugur sebagai syuhada’. Pemakaman para syuhada’ diiringi oleh ribuan warga dan demonstrasi yang lebih besar selalu terjadi. Begitulah proses bergulirnya revolusi muslim Suriah. Dimulai dari propinsi Homsh, lalu Himah, sampai akhirnya merambah ibukota Damaskus.
Dewan Umum Revolusi Suriah telah mengumumkan hasil penghitungan korban kebiadaban tentara rezim Suriah sampai pekan kedua Februari 2012 adalah 8286 syuhada’, di antara mereka terdapat 534 anak-anak dan 463 wanita. Jumlah korban luka mencapai 35.000 orang. Jumlah korban penangkapan mencapai 212.000 orang dan sebanyak 35.000 orang dinyatakan hilang.
Para aktivis di Homsh menyebutkan pada Ahad (12/2/2012) bahwa tentara rezim Suriah menempatkan warga muslim yang mereka tangkap sebagai tameng di depan tank-tank militer saat menyerbu propinsi Homsh, untuk mencegah tentara kebebasan memberikan perlawanan terhadap kebiadaban tentara rezim Suriah.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)