JEDDAH (Arrahmah.com) – Sebanyak 82% wanita lebih memilih untuk bekerja dari rumah atau dari jarak jauh, menurut sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini oleh Pusat Pengusaha Khadijah binti Khuwaylid di Kamar Dagang dan Industri Jeddah, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Selasa (4/11/2014).
Basma Omair, direktur eksekutif di Pusat Pengusaha Khadijah binti Khuwaylid, seperti yang dikutip baru-baru ini bahwa sebanyak 77 persen dari pria yang disurvei ingin perempuan bekerja di rumah atau jarak jauh.
Omair mengatakan bahwa mengizinkan wanita untuk bekerja dari rumah akan memajukan perkembangan ekonomi di negara ini.
Dari hasil survei, perempuan berusia 25-44 lebih memilih untuk bekerja dari rumah tetapi mereka mengatakan bahwa negara harus mengembangkan infrastruktur yang tepat untuk hal ini secara efektif . Mereka mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan harus mulai mencari cara untuk mempekerjakan lebih banyak perempuan Saudi dari rumah atau jarak jauh, sejalan dengan arahan dari Dewan Menteri.
Fathi, kepala forum Pusat Pengusaha Khadijah binti Khuwaylid, mengatakan bahwa perempuan dapat bekerja secara efektif dari rumah atau dari jarak jauh jika mereka memiliki dukungan dari perusahaan mereka dan sistem komunikasi elektronik yang bisa diandalkan.
Fathi mengatakan bahwa bekerja jarak jauh yaitu dengan melibatkan perempuan yang mewakili perusahaan mereka di lapangan di berbagai industri termasuk mendesain, menterjemah, iklan dan konsultasi.
Dia mengatakan Departemen Tenaga Kerja tidak memiliki statistik jumlah perempuan yang bekerja dari jarak jauh. Namun, kementerian telah berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur yang tepat dan peraturan.
Muna Abu Suleiman, yang bekerja di media, mengatakan bahwa beberapa perusahaan belum memperkenalkan bentuk pekerjaan ini karena mereka takut produktivitas perempuan bisa menurun. Dia mengatakan bahwa wanita bisa bekerja secara efektif dari rumah dengan menyediakan akuntansi dan berbagai layanan pelanggan lainnya .
(ameera/arrahmah.com)