JENEWA (Arrahmah.com) – Kepala Masyarakat Tahanan Palestina, Qaddura Fares, mengungkapkan bahwa pasukan penjajahan Zionis telah menangkap sejak tahun 1967 hingga saat ini, hampir 800 ribu warga Palestina.
Fares menjelaskan bahwa selama dekade terakhir sampai hari ini, otoritas penjajahan telah melakukan banyak kejahatan terhadap para pejuang kemerdekaan Palestina bahkan warga sipil yang tak melakukan apapun seperti anak-anak, dan bahwa tidak ada kesepakatan damai dapat ditandatangani tanpa membebaskan mereka. Hal itu terungkap dalam pidato Fares di Markas Besar PBB di Jenewa, pada Rabu (4/4/2012), selama hari kedua Konferensi Internasional PBB tentang masalah Palestina, yang digelar dengan mengangkat topik “Masalah tahanan politik Palestina di penjara Israel, dampak politik dan hukum. “
Fares mengatakan bahwa pihak berwenang Israel melakukan penyiksaan, hukuman kolektif, pembunuhan dan penahanan anak-anak, selain dari penahanan administratif dan melarang pendidikan, serta tidak menyediakan makanan yang cukup atau perawatan medis atau tempat-tempat penahanan yang layak bagi manusia dan kondisi ini terus berlanjut hingga hari ini.
Sementara itu Fares meminta wakil dari hampir 130 negara dan lembaga-lembaga hak asasi manusia yang berpartisipasi dalam konferensi, untuk memberikan perhatian besar terhadap masalah tahanan dan meletakkannya dalam konteks yang jelas yang tidak menerima lebih dari satu interpretasi, dan Fares memberitahukan bahwa otoritas Zionis Israel tetap menahan 30 tahanan Muslim Palestina yang menderita penyakit kronis dan cacat yang sangat membutuhkan untuk segera dibawa ke rumah sakit.
Israel yang memang tak pernah menghiraukan hak asasi manusia telah mengakhiri semua hubungan dengan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB pada (28/3), yang memungkinkan Israel akan semakin leluasa melanggar hak asasi manusia. (siraaj/arrahmah.com)