POSO (Arrahmah.com) – Kapolres Poso, AKBP Ronny Susena mengatakan, pasukan BKO dari Brimob Kelapa Dua Jakarta telah tiba di Poso Kamis (29/1). Jumlah kekuatan pasukan BKO Brimob Kelapa Dua sebanyak 5 SSK atau setara dengan 500 personel.
Meski pasukan dari Kelapa Dua hanya 5 SSK, tapi jumlah total pasukan BKO yang tiba di Poso sebanyak 800 personel. Jumlah tersebut sudah termasuk dari kesatuan lain Polri, seperti Densus 88 AT, Gegana, dan Intelejen. Jumlah personel yang fantastis, hanya untuk memburu seorang Santoso.
Hal itu dikatakan Kapolres Ronny di gedung DPRD Poso usai menghadiri hearing Dekab dengan Pemkab, Kapolres, Dandim 1307, dan Yonif 714/SM yang membahas soal pengamanan Poso pasca kasus pembunuhan di Tangkura, Kamis (29/1).
Tiba di Poso pasukan langsung diturunkan di titik-titik wilayah yang telah ditentukan. Titik lokasi yang menjadi konsentrasi pengerahan pasukan adalah wilayah Kecamatan Poso Pesisir Bersaudara serta Lore Napu Bersaudara yang diduga menjadi lokasi pergerakan DPO terorisme Santoso Cs.
Kata AKBP Ronny, kedatangan pasukan BKO adalah untuk mengejar dan menangkap kelompok sipil bersenjata Poso yang bersembunyi di hutan, karena itu, pasukan tidak akan ditempatkan di pos-pos dalam-dalam desa/kelurahan seperti yang dulu, melainkan ditugaskan dalam hutan.
“Kekuatan pasukan kita sebar, sebagian betugas untuk menyekat hutan dan sebagian mengejar para pelaku teror,” jelas Kapolres, dikutip dari Radarsulteng.
Wilayah hutan yang disekat adalah wilayah hutan di Poso Pesisir bersaudara dan Lore Napu Bersaudara. Penyekatan dilakukan diantara titik akhir lokasi perkebunan warga dengan pinggiran hutan. Penyekatan dilakukan untuk dua hal sekaligus, yaitu mempersempit pergerakan teroris dan menjaga keamanan warga saat beraktifitas di kebun. “Kalau pasukan pemburunya, mereka masuk ke hutan mengejar pelaku teror,” tegasnya.
Selain di wilayah Poso Pesisir Bersaudara dan Lore Napu Bersaudara, Polri juga menempatkan pasukannya di seluruh Kabupaten Poso. Untuk tugas di wilayah lain ini, Kapolres menyebut masih memiliki kekuatan yang cukup.
“Jumlah pasukan kita yang ada di Poso sekarang, sekitar seribu personel. Kekuatan ini sudah kita sebar di seluruh Poso meski yang menjadi titik konsentrasi adalah Poso Pesisir Bersaudara dan Lore Napu,” tutupnya sembari menambahkan, operasi perburuan dan penangkapan kelompok sipil bersenjata Poso dibawah komando langsung Kapolda Sulteng Brigjen Idham Azis.
Sementara itu lewat broadcast beredar isu pagi ini akan ada penggerebekan besar-besaran di Gebang Rejo Kayamanya, Poso Pesisir. Bahkan isunya sudah diumumkan di masjid.
Pengamat kontra terorisme Harits Abu Ulya mengkhawatirkan tindakan keamanan oleh Polri di Poso ini. “Pendekatan keamanan oleh Polri berpotensi menyulut luka lama,” katanya kepada Arrahmah.com, pagi ini
Dia menghimbau agar media massa perlu mengarahkan kamera dan penanya ke Poso sebelum banjir darah terulang kembali. (azm/arrahmah.com)