TEL AVIV (Arrahmah.id) – Hampir 80% warga “Israel” menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas kegagalannya mencegah serangan 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas, menurut sebuah survei terbaru yang dilakukan di “Israel”.
Lazar Institute melakukan survei tersebut pada 18-19 Oktober, dan ditugaskan oleh surat kabar Maariv “Israel”.
Hanya 8% dari mereka yang disurvei tidak menganggap Netanyahu bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah “Israel” dekat Jalur Gaza.
Survei ini juga menunjukkan bahwa 65% warga “Israel” mendukung serangan darat ke Jalur Gaza, sementara 21% menentangnya.
Awal pekan ini, Ronen Bar, kepala badan keamanan umum “Israel” (Shin Bet), mengakui bahwa pihaknya gagal mendeteksi penyusupan kelompok Palestina Hamas ke wilayah Palestina yang diduduki pada 7 Oktober.
Kepala militer “Israel”, Herzi Halevi, juga membuat pernyataan yang sama.
Konflik di Gaza, di bawah bombardir dan blokade “Israel” sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan penyusupan ke “Israel” melalui darat, laut dan udara. Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh para pemukim ilegal “Israel”.
Militer “Israel” kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.
Sedikitnya 3.785 warga Palestina telah gugur dalam serangan “Israel” ke Gaza, sementara lebih dari 1.400 orang “Israel” tewas dalam kurun waktu yang sama. (haninmazaya/arrahmah.id)