EASTERN CAPE (Arrahmah.id) – Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah pesta ulang tahun di Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan.
Dalam insiden tersebut, menurut keterangan pejabat setempat, delapan orang dipastikan tewas dan tiga lainnya luka-luka.
Serangan yang terjadi pada Ahad (29/1/2023) merupakan serangan terbaru dari serangkaian penembakan yang menyoroti masalah negara dalam menangani kejahatan kekerasan, dan penggunaan senjata mematikan yang semakin meluas di Afrika.
“Serangan tersebut dilakukan di sebuah rumah pribadi oleh dua pria pada Minggu sore di Kwazakele, Gqeberha,” kata juru bicara kepolisian Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Guardian, Rabu (1/2).
Menurut laporan media lokal, tujuh orang diantaranya tiga wanita dan empat pria tewas seketika. Empat lainnya dibawa dengan luka tembak ke rumah sakit, di mana satu meninggal karena luka parah.
Polisi mengatakan, para pelaku penembakan melarikan diri setelah serangan, dan tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Polisi mengungkapkan, pihaknya sedang menyelidiki keadaan, dan kemungkinan motif serangan itu. Namun, polisi belum menyebutkan nama para korban tetapi memastikan pemilik rumah termasuk korban tewas.
“Korban-korban ini dibunuh oleh penjahat, dan kami tidak akan berhenti sampai kami mengetahui apa yang terjadi, dan siapa yang bertanggung jawab atas serangan yang kejam, dan berdarah dingin terhadap para korban yang tidak menaruh curiga ini,” kata komisaris SAPS Eastern Cape, Nomthetheleli Lillian Mene.
(ameera/arrahmah.id)