JEDDAH (Arrahmah.com) – Hujan lebat dan angin kencang melanda Jeddah dan bagian lain di Arab Saudi pada Selasa (17/11/2015) menyebabkan delapan orang tewas, jalan-jalan banjir, pepohonan tumbang, pemadaman listrik secara luas, sebagaimana dilansir oleh Arab News.
Menurut laporan, dua orang tewas di distrik Faisaliyah ketika mereka tersengat listrik saat berpegangan ke tiang listrik di jalan yang banjir, sementara dua lainnya menderita luka-luka.
Di Hail, seorang anak terseret banjir di Wadi Bida bin Khalaf, kata Nafi Al-Harbi, juru bicara Pertahanan Sipil di wilayah tersebut.
Dia mengatakan bahwa tim penyelam berhasil menemukan tubuh anak itu, sementara pencarian sedang berlangsung untuk menemukan anak yang lainnya. Kedua anak itu adalah bersaudara, berusia 9 dan 12. Seorang anak Sudan juga berhasil diselamatkan di lembah yang sama.
Di Yanbu, para penyelam dari Pertahanan Sipil menemukan lima mayat, termasuk dua anak kecil, di desa Al-Bathna yang dilanda banjir.
Sebuah pencarian sedang berlangsung untuk mencari korban banjir lainnya di Wadi Al-Jafr, 40 km dari Madinah, menurut laporan yang dikutip dari Kolonel Khaled Mubarak Al-Johani, juru bicara Pertahanan Sipil di Madinah.
Bandara Internasional King Abdul Aziz mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa delapan penerbangan domestik ditunda karena cuaca buruk. Satu penerbangan internasional dialihkan ke Madinah.
Kepala Meteorologi dan Lingkungan memprediksikan bahwa cuaca buruk akan berlanjut hingga akhir pekan ini. Menteri Pendidikan Azzam Al-Dakhil mengumumkan bahwa sekolah di Jeddah akan tetap ditutup pada hari Rabu (18/11).
Kepala Sekolah Internasional India di Jeddah, Syed Mas’ud Ahmad, menegaskan bahwa hari Rabu akan menjadi hari libur dan para siswa telah diinformasikan melalui pesan teks.
Sekolah Internasional Pakistan di distrik Azizah Jeddah juga mengumumkan bahwa sekolah akan ditutup pada hari Rabu dan Kamis.
Banyak underpass yang tergenang air sehinga pihak berwenang terpaksa menutupnya. Sejumlah warga Arab Saudi dan warga asing terlihat di jalan-jalan dan gang-gang sedang mendorong kendaraan mereka keluar dari air setinggi lutut. Beberapa kendaraan yang rusak karena mesinnya kemasukan air telah ditinggalkan di pinggir jalan.
Menurut pernyataan dari sebuah kantor Pertahanan Sipil bahwa pihaknya telah menerima hampir 3.000 panggilan darurat. Ada 11 kasus yang dilaporkan dari pohon yang tumbang dan papan reklame yang runtuh di jalan-jalan utama.
(ameera/arrahmah.com)