MOSUL (Arrahmah.com) – Sekitar 8.000 warga sipil telah dievakuasi dari Mosul barat dalam 24 jam terakhir di tenah serangan berkelanjutan untuk memukul mundur militan IS (Islamic State atau biasa dikenal ISIS) dari daerah tersebut, menurut seorang perwira militer setempat.
“Para warga sipil dipindahkan dari kabupaten dimana pasukan terlibat dalam pertempuran melawan Daesh (ISIS),” kata Angkatan Udara Kapten Jabbar Hassan kepada AA pada Sabtu (4/3/2017).
Ia mengatakan para pengungsi dipindahkan ke kamp-kamp pengungsi sementara sebelum dipindahkan ke timur Mosul.
Pemerintah Irak mengumumkan pada Jumat sekitar 14.000 warga sipil melarikan diri dari Mosul barat dalam satu hari, di salah satu gelombang perpindahan terbesar sejak militer melancarkan operasi baru untuk merebut kembali Mosul barat tahun lalu.
Petugas polisi federal Karim Thiyab menggambarkan proses evakuasi pengungsi tidak terorganisir.
Pekan lalu, pihak berwenang Irak membuka kamp Hammam al-Alil untuk layanan tenggara Mosul dengan kapasitas 4.000 keluarga dari Mosul barat.
“Kekacauan telah menghancurkan kamp akibat dari tindakan buruk yang dilakukan oleh tim bantuan,” kata Thayib.
Pada pertengahan Februari, pasukan Irak yang didukung oleh koalisi udara yang dipimpin AS, mulai beroperasi untuk membersihkan militan ISIS dari Mosul barat.
Serangan datang sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas diluncurkan Oktober lalu untuk merebut kembali seluruh kota yang dikuasai ISIS sejak pertengahan 2014. (fath/arrahmah.com)