FINNMARK (Arrahmah.com) – Sebanyak 8.000 tentara NATO telah dikerahkan ke wilayah Finnmark, Norwegia utara, yang berjarak 160-300 km dari perbatasan Rusia, untuk melakukan serangkaian latihan militer bersama.
Latihan militer yang bertajuk “The Joint Viking 2017”, yang melibatkan pasukan Inggris, Amerika dan Norwegia, dimulai pada Senin (6/3/2017) dan diperkirakan akan berlangsung hingga 15 Maret.
Menurut situs Angkatan Bersenjata Norwegia, tujuan utama latihan milter ini untuk berlatih manajemen krisis dan pertahanan Norwegia.
Sebanyak 8.000 tentara ikut serta, termasuk 700 tentara dari Korps Marinir AS, Militer AS, dan Marinir Kerajaan Inggris, yang telah terintegrasi ke dalam unit Norwegia.
Pasukan Inggris dan Amerika mengambil bagian dalam latihan persiapan untuk menyesuaikan diri dengan cuaca Norwegia yang keras.
Selama masa latihan, drone dilarang terbang di wilayah tersebut.
“Angkatan Bersenjata akan memiliki banyak kegiatan di udara, dengan jet tempur, helikopter dan pesawat transportasi. Untuk memastikan keamanan di udara, maka kami memberlakukan larangan drone,” kata juru bicara militer Ivar Moen kepada stasiun radio publik Norwegia NRK, sebagaimana dilansir RT.
Pada tahun-tahun sebelumnya, latihan militer Joint Viking telah diselenggarakan di Hordaland pada 2013, di Tromso pada 2014, di Finnmark pada tahun 2015 dan di Trøndelag pada 2016.
Latihan sebelumnya yang berlangsung di Finnmark dianggap sebagai provokasi di Rusia, di mana sebagai respon akan hal tersebut, latihan dalam skala besar diluncurkan di Semenanjung Kola.
Akan tetapi, dalam latihan militer yang digelar tahun ini, Moskow telah diberitahu tentang rencana manuver tersebut, ungkap Moen kepada NRK.
Pada bulan Januari, 300 Marinir AS dari Kamp Lejeune, Carolina Utara, dikerahkan ke Norwegia. Norwegia dan AS membantah gagasan bahwa pengerahan itu dimaksudkan untuk membuat Rusia jengkel.
Meski demikian, NATO beberapa kali menyuarakan sikap menentang terhadap apa yang mereka klaim sebagai ”agresi Rusia” di Eropa, dengan mengirim tentara tambahan dan senjata-senjata perang lebih dekat ke perbatasan Rusia.
Moskow sudah beberapa kali mengecam pengerahan besar-besaran pasukan NATO di dekat perbatasannya.
(ameera/arrahmah.com)