MAKKAH (Arrahmah.id) – Menjelang closing date atau batas akhir kedatangan jemaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, jumlah jemaah yang mendarat sampai Senin (5/6/2023) pukul 09.00 waktu Arab Saudi (WAR) sudah mencapai 206 kloter dari 13 embarkasi seluruh Indonesia.
Jumlah ini sekitar 77℅ dari rencananya 265 kloter mendarat di Bandara AMMA.
Rencananya, closing date untuk bandara di Madinah jemaah haji Indonesia akan dilakukan pada Kamis (8/6/2023) pukul 02.00 WAS. Selanjutnya gelombang kedua mendarat di King Abdulaziz International Airport, Makkah.
“Untuk persiapan tim daerah kerja (Daker) Bandara akan dibagi dua, satu di Madinah sampai semua jemaah mendarat, sisanya ke Jeddah,” kata Kadaker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Haryanto di Madinah, Senin (5/6/2023).
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Senin (5/6/2023), sudah 13 embarkasi menerbangkan jemaah haji Indonesia. Dengan demikian hanya satu yang belum menerbangkan jemaah, yaitu Lombok (LOP). Embarkasi Lombok rencananya menerbangkan 4.447 jemaah. Adapun embarkasi Aceh (BTJ) telah menyelesaikan jadwal penerbangan mereka dengan mengangkut 4.402 jemaah.
Sementara Embarkasi Batam (BTH) sudah menerbangkan 5.849 jemaah ke Madinah dari 11.635 jemaah. Diikuti embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) telah menerbangkan lebih dari 60% jemaah. Sedangkan Surabaya (SUB) dan Solo (SOC) masih di bawah 60% dari total rombongan yang diangkut.
Dari 206 kloter, sebanyak 78.350 jemaah yang sudah mendarat, 23.930 merupakan jemaah lanjut usia (lansia). Jemaah yang mendarat di Bandara AMAA berada di Madinah selama sembilan hari untuk melaksanaakan ibadah Arbain sebelum bergerak ke Makkah.
Sementara gelombang kedua yang mendarat di Jeddah, Makkah nantinya lebih banyak dibandingkan dengan Madinah, yaitu 272 kloter. Sehingga keseluruhan kloter yang akan terbang ke Arab Saudi mencapai 534 kloter.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 2022 yang terbagi dalam 241 kloter dan diperkirakan akan diberangkatkan dalam 236 penerbangan.
Penyebabnya, jumlah jemaah haji 2023 mendapatkan kuota normal 221.000 jemaah ditambah 8.000 kuota jamaah tambahan.
Sejauh ini, kuota jamaah tambahan masih dalam proses pelunasan dari jemaah haji setelah mendapatkan persetujuan dari DPR.
“Posisinya masih terus berjalan sehingga kami akan terus berkoordinasi terkait kepastian jumlah jemaah,” terang Haryanto.
(ameera/arrahmah.id)