JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Setidaknya 75 warga Palestina terluka pada Jum’at (30/8/2019) ketika protes berlangsung di Gaza timur.
Masyarakat sipil Palestina berkumpul di dekat pagar perbatasan yang membelah Jalur Gaza dan “Israel” setelah National Authority for Return and Breaking the Siege (NARBS), organisasi yang menyelenggarakan demonstrasi mingguan, meminta warga Palestina untuk turut serta dalam aksi demonstrasi.
Sebanyak 42 orang terluka akibat terkena tembakan langsung dari pasukan “Israel” yang ditempatkan di sepanjang pagar, di mana 18 orang yang terluka adalah wanita dan anak-anak, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Pasukan “Israel” juga menargetkan dua ambulans yang datang untuk merawat yang terluka, menurut kementerian.
Seorang jurnalis foto Anadolu Agency, Ali Jadallah, terluka ketika meliput aksi damai di Jalur Gaza. Ia ditembak di dahi dengan peluru karet.
Sejak unjuk rasa Gaza dimulai pada Maret tahun lalu, hampir 270 pengunjuk rasa telah mati syahid dan ribuan lainnya terluka di tangan pasukan “Israel” yang dikerahkan di dekat perbatasan.
Demonstran menuntut diakhirinya blokade Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama 12 tahun.
Akibat blokade tersebut, sebanyak dua juta penduduk Gaza kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan dasar mereka. Selain itu, perekonomian di Gaza semakin memprihatinkan setiap tahunnya setelah blokade “Israel” diberlakukan. (rafa/arrahmah.com)