KANDAHAR (Arrahmah.com) – 700 tahanan Muslim di penjara Sarpoza, provinsi Kandahar, melakukan aksi mogok makan setelah penghinaan terhadap Al Qur’an oleh penjaga penjara dan dua tahanan ditembak dari menara pengawasan.
Menurut seorang narapidana yang menghubungi situs Al Emarah melalui telepon seluler, pemogokan dimulai kemarin sore (1/5/2012) ketika penjaga penjara menyerbu ke dalam sel dan mencari 2 narapidana yang sedang membaca Al Qur’an, setelah itu mereka melakukan penghinaan terhadap Al Qur’an yang mendorong tahanan lain untuk menunjukkan reaksi dan akhirnya dilepaskan tembakan dari menara pengawas oleh para penjaga yang melukai dua tahanan.
Sumber di dalam tahanan menambahkan bahwa hampir 700 tahanan berpartisipasi dalam mogok makan yang masih berlangsung hingga keesokan harinya (2/5) dan tidak akan berhenti sampai para pelaku tindakan tidak manusiawi dituntut, melanjutkan bahwa jika tuntutan para tahanan tidak terpenuhi, maka mereka akan terus melakukan mogok makan dan mereka menutup mulut mereka dengan kawat.
Perlu diingat bahwa tahanan dalam penjara musuh selalu menghadapi penyiksaan fisik dan emosional dari petugas penjara dan para narapidana yang tidak bersalah sering meninggal dunia di dalam penjara.
Tahanan yang telah dibebaskan mengatakan bahwa selama interogasi, kuku kaki mereka sering dilepaskan secara paksa menggunakan tang, juga penyiksaan lainnya. (haninmazaya/arrahmah.com)