JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota Komisi VII DPR Ali Kastela memaparkan hasil kunjungan kerjanya saat meninjau PT Freeport, Timika, Papua. Dari kunker tersebut, Ali mendapati bahwa ada sekitar 70 tentara Amerika Serikat (AS) yang bekerja di PT Freeport.
“Saat kunker, ada 70 militer Amerika yang masih aktif, yang kerja di Freeport,” ujar Ali saat rapat tim monitoring Papua dan Papua Barat dengan pemerintah di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (25/11/2011).
Tidak hanya itu, dalam kunjungan tersebut Ali juga menemukan bahwa TNI dan Polri berbeda kelas dalam mengamankan Freeport.
“Juga dilihat, sekarang polisi di ring satu, tentara di ring 2. Bisa-bisa polisi ditembak tentara,” terang anggota Komisi VII DPR ini.
Anggota fraksi Hanura ini juga menyayangkan adanya pemberian uang dari PT Freeport kepada anggota Polri. Menurutnya hal itu bisa mengakibatkan kecemburuan bagi rakyat Papua.
“Juga ada kecemburuan bahwa polisi dapat uang negara, masih dapat uang dana keamanan dari Freeport, kok orang Papua malah nggak dapat. 10 Tahun lalu Papua di atas Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Maluku, tapi sekarang sudah paling bawah,” imbuhnya. (gm/arrahmah.com)