TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Palestina pada Kamis (5/3/2020) mengkonfirmasi tujuh kasus virus corona di Tepi Barat yang diduduki.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaileh mengatakan dalam konferensi pers bahwa tujuh warga Palestina dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru.
“Tujuh orang Palestina yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona kina berada di bawah karantina,” katanya, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Al-Kaileh mengatakan akibat kasus ini Pemerintah memutuskan untuk mengaktifkan rencana darurat di kota Betlehem dan Jericho.
Dengan demikian, semua lembaga pendidikan dan pusat pemerintahan di Betlehem akan ditutup selama 14 hari.
Semua masjid dan gereja, termasuk gereja Nativity di Bethlehem, juga akan ditutup selama dua minggu, periode masa inkubasi virus.
Sebelumnya pada Rabu (4/3), Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan keadaan darurat di kota Betlehem dan Jericho di Tepi Barat atas dugaan kasus virus corona.
Kementerian mengatakan sebuah hotel di Betlehem dikarantina karena sejumlah kasus yang diduga.
Kementerian Kesehatan “Israel” mengkonfirmasi kasus baru infeksi virus corona di Yerusalem Timur yang diduduki, sehingga jumlah totalnya menjadi 16.
Coronavirus, atau COVID-19, telah menyebar ke lebih dari 80 negara.
Virus ini telah menginfeksi lebih dari 95.000 orang dan merenggut lebih dari 3.200 nyawa di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebagai bagian dari upaya mereka untuk menahan wabah, banyak pemerintah menutup perbatasan mereka dan menangguhkan layanan darat dan udara dengan negara-negara yang paling parah terkena dampaknya seperti Korea Selatan, Italia, dan Cina.
WHO, yang sudah menyatakan wabah sebagai darurat kesehatan internasional, pekan lalu meningkatkan tingkat risiko global menjadi sangat tinggi. (rafa/arrahmah.com)