KAIRO (Arrahmah.com) – Aparat keamanan Mesir bentrok dengan para pendukung mantan presiden Muhammad Mursii semalam di kota Kairo, mengakibatkan tujuh orang tewas, menurut laporan pejabat kesehatan pada Selasa (16/7/2013), dilansir AFP, di tengah-tengah kunjungan utusan AS, wakil menteri luar negeri William Burns.
Bentrokan di jantung Kairo dan Giza yang berdekatan adalah yang pertama mengguncang ibukota Mesir itu sejak puluhan pendukung Morsi ditembak mati di luar sebuah barak tentara elit awal pekan lalu.
Dua orang tewas dalam bentrokan di sekitar pusat Ramsis di dekat Lapangan Tahrir, sementara lima lainnya tewas di Giza, kata kepala layanan unit gawat darurat Muhammad Sultan kepada AFP.
Sementara pejabat kementerian kesehatan Khalid al-Khatib mengatakan 261 orang luka-luka dalam kerusuhan ini, yang mana 124 di antara mereka masih dirawat di rumah sakit hingga hari ini.
Ribuan pendukung Mursi telah membanjiri jalan-jalan kota Kairo setelah buka puasa untuk melanjutkan protes mereka menuntut kembalinya Muhammad Mursi menjadi presiden Mesir, yang mana tokoh Ikhwanul Muslimin itu sekarang telah ditahan oleh militer Mesir.
Sebagian para demonstran memblokir Jembatan 6 Oktober di Nile, di jantung kota Kairo, di mana aparat keamanan menembaki mereka dengan gas air mata, lapor koresponden AFP.
Sejauh ini tercatat lebih dari 100 orang meninggal dunia di Mesir oleh tindakan represif aparat keamanan Mesir sejak kudeta militer yang menggulingkan Muhammad Mursi dari kursi jabatannya sebagai presiden terpilih secara demokratis.
Kemarahan para pendukung Mursi semakin besar ketika pejabat tinggi AS mengunjungi Mesir untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah baru sementara, semakin menguatkan laporan bahwa AS berada dibalik penggulingan Mursi. (siraaj/arrahmah.com)