(Arrahmah.com) – Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid juga dijadikan sebagai pusat kegiatan keagamaan komuniatas muslim lain seperti perayaan hari besar, diskusi tentang agama, dakwah, dan tempat mengkaji kitab suci.
Dalam sejarahnya, masjid turut berperan dalam aktivitas sosial, ekonomi, hingga kemiliteran. Masjid pertama dibangun pada abad ke-7 dan yang hingga sekarang paling terkenal yaitu Masjidil Haram di Saudi Arabia yang menjadi masjid yang tertua di dunia.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa tempat yang paling dicintai (disukai) Allah Ta’ala adalah masjid , dan tempat paling dibenci Allah adalah pasar. Sahabat Abu Dzar radhiallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang masjid yang pertama kali dibangun di muka bumi:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلَ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً
“Wahai Rasulullah, masjid apa yang dibangun pertama kali di muka bumi?” Beliau SAW menjawab: “Masjid Al-Haram.” Aku (Abu Dzar) berkata: lalu apalagi?” Beliau menjawab: “Masjid Al-Aqsha.” Aku bertanya lagi: “Berapa lama jarak keduanya?” Beliau menjawab: “Empat puluh tahun.” (HR. Bukhari No. 3186, Muslim No. 520)
Pertumbuhan agama Islam kemudian menyebar dan jutaan masjid dibangun di seluruh dunia. Beberapa di antaranya pun menampilkan arsitektur bangunan masjid yang memukau.
(1). Masjidil Haram di Arab Saudi
Menyebut nama masjid maka Masjidil Haram adalah satu yang tak boleh dilewatkan. Masjid Al Haram atau “Masjid Agung” yang terletak di kota Mekah ini menjadi salah satu monumen arsitektur Islam paling terkenal di dunia dan menjadi impian seluruh umat muslim untuk beribadah di sini. Strukturnya mencakup area seluas 400.800 meter persegi termasuk area luar ruang dan dalam ruang serta dapat menampung hingga 4 juta orang selama periode haji.
Dahulu Sultan Salim II memberikan wewenang kepada arsiteknya untuk mengganti atap datar dengan kubah yang dihiasi kaligrafi bersepuh emas. Selanjutnya Sultan Murad pada tahun 1623-1640 merenovasi kubah karena kaligrafi luntur karena hujan. Lantai Ka’bah diganti dengan lantai marmer berwarna biru dan terdapat 7 menara di sekelilingnya.
(2). Masjid Nabawi di Arab Saudi
Masih di Arab Saudi, Masjid Nabawi yang berlokasi di kota Madinah adalah masjid kedua yang dibangun Rasulullah dalam sejarah islam dan menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Masjid ini pula merupakan situs kedua paling suci dalam islam setelah Masjidil Haram di Mekkah.
Di tengah masjid Nabawi, pengunjung dapat melihat makam Nabi Muhammad yang ditutup dan dibatasi oleh pagar yang tinggi serta berhiaskan kaligrafi-kaligrafi. Lalu terdapat Raudhah, yang disebut-sebut sebagai taman surga
Raudhah tidak berwujud seperti taman pada umumnya, namun hanya lantai berlapiskan karpet hijau seluas 144 meter persegi. Tampilan masjid ini semakin mewah dan menawan dengan karpet tebal dan pendingin udara. Dari sisi eksterior, kini dapat dilihat setidaknya masjid Nabawi telah dilengkapi dengan ratusan payung kerucut terbalik yang terbuka lebar untuk menaungi para jamaah haji dan umroh dari sengatan sinar matahari.
(3). Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Palestina
Masjid ini juga dikenal sebagai Al-Aqsa dan Bayt al-Muqaddas dan menjadi tempat suci ketiga dalam islam yang terletak di Kota Tua Yerusalem. Kubah Masjid Al-Aqsa berwarna perak yang tersusun dari lapisan timah.
Berbeda dengan Kubah Batu yang mencerminkan arsitektur Byzantium klasik, kubah Masjid Al-Aqsa menunjukkan ciri arsitektur Islam awal. Kubah yang asli dibangun oleh Abdul Malik bin Marwan, namun sekarang sudah tidak ada lagi sisanya.
Bentuk kubah seperti yang ada saat ini awalnya dibangun oleh Ali Azh-Zhahir dan terbuat dari kayu yang disepuh dengan lapisan enamel timah. Pada tahun 1969, kubah dibangun kembali dengan menggunakan beton dan dilapisi dengan aluminium yang dianodisasi sebagai ganti dari bentuk aslinya yaitu lapisan enamel timah yang berusuk. Pada tahun 1983, aluminium yang menutupi bagian luar diganti lagi dengan timah untuk menyesuaikan dengan desain asli Azh-Zhahir.
(4). Masjid Hassan II di Maroko
Masjid Hassan II merupakan nama masjid yang terletak di Kota Casablanca, Maroko. Masjid ini dibangun tahun 1980 dan didesain oleh arsitek berkebangsaan Prancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues. Masjid ini memiliki salah satu menara paling tinggi di dunia dengan ketinggian 210 meter dan memiliki kapasitas 25.000 orang, ditambah dengan pelatarannya yang mampu menampung 80.000 jamaah.
Masjid ini dibangun menjorok ke samudra Atlantik yang membuatnya seakan berada di tengah laut layaknya sebuah masjid yang terapung. Masjid ini memanfaatkan teknologi laser untuk pencahayaan dan memberikan keindahan tersendiri di malam hari. Penggunaan penghangat ruangan dihadirkan untuk mengontrol temperatur ruangan seperti pintu elektrik, rancangan atap yang bisa dibuka dan ditutup dan beberapa bagian lantai masjid yang dibangun menggunakan kaca tebal sehingga memungkinkan jamaah melihat samudra atlantik yang menyapu bebatuan di bawah masjid.
(5). Masjid Wazir Khan di Pakistan
Masjid Wazir Khan berada di kota Lahore, propinsi Punjab, Republik Islam Pakistan, kota yang sama dengan Masjid Badhashi. Jarak antara kedua masjid bersejarah ini hanya terpisah lebih kurang satu kilometer saja. Namun, Masjid Wazir Khan dibangun 36 tahun lebih dulu dibandingkan Masjid Badhashi.
Terkenal dengan karya seni keramik bangunannya yang menakjubkan, masjid ini menjadi satu bangunan yang mempermanis kota Lahore sejak masa kekuasaan dinasti Mughal, sampai-sampai dianalogikan sebagai tahi lalat yang mempermanis pipi kota Lahore.
Butuh waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan pembangunan arsiktetur masjid yang dibangun tahun 1634-1635 semasa kekuasaan Raja Shah Jehan ini. Fitur utama masjid Masjid Wazir Khan terdiri dari 5 kubah lancip khas India dan 4 menara tinggi di keempat penjurunya. Di sekeliling lapangan tengah masjid ini terdapat beberapa ruangan kecil (khanas).
(6). Masjid Kul Sharif di Rusia
Masjid ini merupakan masjid terbesar di Rusia dan kawasan Eropa Timur, tepatnya di Kota Kazan, yang dikenal sebagai “gerbang Islam” di Rusia. 50% warga kota Kazan adalah muslim dan bangunan ini menjadi sangat monumental.
Paduan warna putih dan biru laut yang mendominasi dinding masjid membuatnya jadi sangat mencolok. Menara-menaranya menjulang tinggi. Di dalam masjid ini, langit-langitnya berhiaskan kaligrafi ayat-ayat Al-quran berwarna emas, mihrab yang dihiasi kiswah Ka’bah, mimbar yang menjulang dan lantai yang berlapis karpet lembut.
Ruangan masjidnya juga terdiri dari tiga tingkat yang di setiap bagian pinggirnya bertabur kaligrafi nama-nama Allah SWT, Rasulullah SAW, dan para sahabatnya. Di bagian tengah terdapat lampu gantung kristal besar yang menggantung indah.
Secara geografis, letak masjid ini berada di puncak bukit yang dikelilingi danau dan sungai. Pada malam hari, wisatawan yang datang untuk mengunjungi masjid ini akan disuguhkan pengalaman yang takkan terlupakan karena taburan cahayanya yang melimpah dan berwarna-warni menjadikan masjid Kul Sharif bak istana di negeri dongeng.
(7). Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia
Masjid yang dibangun pada 24 Agustus 1951 dan selesai pada 22 Februari 1978 ini memiliki elemen desain arsitektur yang sangat menarik. Keunikan bangunan kubah raksasa yang dimiliki oleh masjid Istiqlal Jakarta ialah bahan bangunan yang digunakan, yaitu marmer putih dan baja stainless steel.
Masjid ini mempunyai Kubah berbentuk setengah bola menggunakan kerangka polyhendra asal Jerman. Sementara bagian luar kubah juga dilapisi oleh material keramik. Kubah ditunjang dengan 12 tiang. Pada bagian tengah kubah tertulis Surat Thaha ayat ke 14 dan di bagian kiri kubah tertulis lafadz Muhammad. Pada tengah-tengah kubah, tertulis Ayat Kursi serta Surat Al Ikhlas. Banyaknya tiang pancang Masjid ini sampai 5.138 tiang.
Sumber: Dekoruma
(*/Arrahmah.com)