ALQUDS (Arrahmah.com) – Biro Kordinasi Urusan Kemanusiaan PBB di tanah Palestina terjajah 1967, menyangsikan “dampak positif” akibat tindakan otoritas penjajah Israel yang menghilangkan sejumlah check point (perlintasan militer) di Tepi Barat.
Biro PBB menyatakan bahwa dampak dari langkah ini sangat terbatas, bahkan pihaknya mencatat pertambahan jumlah check point dari yang sudah ada.
Laporan ini menyebutkan, secara global kebebasan gerak dan aktivitas orang-orang Palestina di dalam Tepi Barat dan al Quds secara besar masih terbelenggu. Kondisinya belum kembali seperti yang terjadi sebelum tahun 2000 dan belum ada jalur hubungan geografis antara daerah.
Biro Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB memberikan catatan di akhir penelitian yang dibuat pada September 2008 untuk wilayah Tepi Barat dan al Quds timur, adanya 630 check point yang menghalangi gerak orang-orang Palestina. Di antaranya adalah 93 check point (perlintasan militer) yang diperkuat dengan serdadu militer, 537 check point yang buat dengan gundukan tanah, beton semen dan pagar. Jumlah ini berarti mengalami kenaikan 3,3% atau 20 buah dari angka sebelumnya dalam laporan yang dibuat 29 April 2008.
Laporan ini menyebutkan lebih dari 65% jalan-jalan utama di Tepi Barat, yang menjadi jalan menuju 18 kemunitas penduduk Palestina, tertutup atau dikuasai oleh perlintasan militer penjajah Israel (47 dari 72 jalan utama yang ada), kecuali Hebron, telah dibuka sebagian besar jalan-jalan utama di daerah tersebut, mencapai 75%.
Berkaitan dengan tembok pemisah rasial yang digunakan alat Israel untuk memperluas wilayahnya di Tepi Barat, laporan ini menyebutkan bahwa hingga 11 September ini dan sejak mulai penjajah Zionis Israel membangun tembok pemisah rasial, telah usai pembangunan tembok sekitar 57% dari total panjang tembok 415 kilometer. Di mana 79% pembangunan tembok ekspansif ini berada di atas tanah Tepi Barat (329 kilometer).
Hal ini mengakibatkan pengisolasian orang-orang Palestina dari tanah mereka dan membuat kantong-kantong isolasi atas sebagian besar wilayah Tepi Barat. Laporan PBB ini menyebutkan adanya 56 gerbang sepanjang tembok yang mengontrol gerakan dan aktivitas orang-orang Palestina ke wilayah-wilayah Tepi Barat yang ada di sebelahnya. (Hanin Mazaya/infopalestina)