FLORES (Arrahmah.com) – Sebanyak 62 orang dikabarkan meninggal dunia setelah banjir bandang melanda kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Ahad (4/4/2021).
Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengatakan, korban yang meninggal tersebut sebanyak 56 merupakan warga Desa Nelelalamadike Kecamatan Ileboleng, dan enam orang lainnya adalah warga Kecamatan Adonara.
Sementara empat orang lainnya yaitu di desa Oyangbaran Kecamatan Wotanulumado sebanyak tiga orang dan satu orang di Waiwerang masih dalam pencarian.
Hingga Senin (5/4/2021) pukul 05.00 WIB, BPBD setempat mencatat ada 256 warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.
Banjir bandang yang diduga merupakan dampak dari cuaca ekstrem tersebut melanda sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan. Kesembilan desa tersebut adalah Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).
Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, rumah terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.
BPBD Kabupaten Flores Timur menghadapi beberapa kendala dalam mendukung upaya penanganan darurat karena akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat. (rafa/arrahmah.com)