TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Kementrian Tahanan Palestina melaporkan pada Minggu (1/4/2012) bahwa 61 tahanan politik Palestina, yang ditahan di kamp penahanan Nafha, Gurun Negev, terluka setelah tentara Zionis menyerang mereka untuk mengekstrak sampel DNA dari mereka.
Menteri Tahanan, Issa Qaraqe, menyatakan bahwa puluhan prajurit dan penjaga penjara menyerang tahanan dengan tongkat dan melukai 61 dari mereka.
Qaraqe menambahkan bahwa tentara mencoba mengambil sampel DNA dari para tahanan dengan kekerasan dan ketika mereka menolak tindakan ilegal tentara Zionis, tentara mulai menyerang mereka.
Pekan lalu, tentara menyerang lusinan tahanan di Nafha, Majiddo, Galboa dan Ramon dan kamp penahanan lain dan sampel DNA secara paksa diambil dari beberapa tahanan.
Sumber melaporkan bahwa tentara Zionis menyerbu kamar tahanan dan membawa mereka satu per satu ke sel-sel kecil di mana mereka diikat di sebuah kursi dan sampel DNA mereka secara paksa diambil dari mereka.
Seorang tahanan, Jamal Rajoub, yang mewakili para tahanan di Penjara Rmaon menyatakan bahwa tes dilakukan dengan cara yang memaksa dan merendahkan dan bahwa tentara mengekstrak folikel dari berbagai bagian tubuh berbeda, terkadang dari pusar, dan yang lainnya dari ketiak, dada atau kepala.
Rajoub menambahkan bahwa tahanan tidak menyetujui tes ini dan menolak untuk menandatangani dokumen, lalu tentara mencoba memaksa mereka.
Dia menyatakan lebih lanjut bahwa Brigade Dror menyerang dan memukul beberapa tahanan yang keberatan dengan tes ilegal ini.
Para tahanan itu diborgol dan diseret di tanah menuju sel-sel kecil dimana sampel DNA diambil, para tahanan lalu ditahan di sel setelah sampel DNA diperoleh secara ilegal. (haninmazaya/arrahmah.com)