GAZA (Arrahmah.com) – Orang-orang dari seluruh dunia pada Jum’at mematikan lampu mereka selama 60 menit untuk secara simbolis mensimulasikan penderitaan keluarga Gaza yang hidup dengan pemadaman listrik selama berjam-jam, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Sabtu (20/12/2014).
Aktivis pro-Palestina menyerukan kepada semua orang di seluruh dunia untuk mematikan lampu mereka pada Jum’at selama satu jam mulai pukul 7 – 8 di malam hari sesuai dengan waktu setempat untuk masing-masing kota, untuk merasakan bagaimana kehidupan yang dialami warga Gaza yang berada di bawah blokade dan kegelapan.
Puluhan orang dari berbagai negara memposting foto yang menunjukkan bahwa mereka atau keluarga mereka mematikan lampu dan menyalakan lilin di rumah atau tempat kerja mereka selama jam tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza.
“Kami tidak akan meninggalkan Gaza sendirian dalam gelap … Kami akan mematikan lampu di mana-mana” merupakan slogan kampanye, yang dipublikasikan oleh aktivis multinasional di situs jejaring sosial dalam beberapa bahasa sebulan lalu di bawah hashtag #GazaLights
Para aktivis mengatakan bahwa mereka juga bertujuan untuk menarik perhatian pemerintah di seluruh dunia untuk turut merasakan penderitaan warga Gaza.
Sejak 2012, listrik di Gaza telah beroperasi sesuai dengan sistem bergilir, di mana listrik menyala selama enam atau delapan jam di beberapa daerah dan mengalami pemadaman selama berjam-jam di beberapa daerah yang lain.
Pada bulan November, pemerintah pendudukan “Israel” secara resmi menolak usulan untuk memungkinkan kapal listrik Turki untuk singgah di dekat pantai Gaza untuk membantu mengatasi krisis listrik di Gaza.
(ameera/arrahmah.com)