SENKAKU (Arrahmah.id) – Sebuah kapal pencari ikan dikabarkan tenggelam di perairan Jepang pada Ahad (5/2/2023). Menyebabkan sedikitnya tujuh anak buah kapal (ABK), di mana di antaranya ada enam ABK berwarganegaraan Indonesia (WNI), hilang.
Juru bicara Otoritas Penjaga Pantai Jepang, Keisuke Nakao, menyebut sebuah kapal patroli Angkatan Udara Jepang menemukan keberadaan kapal pencari ikan yang terbalik dan hanyut itu di perairan sebelah utara Kepulauan Senkaku sejak Ahad (5/3) sore.
Nakao menambahkan bahwa tujuh ABK kapal pencari ikan itu terdiri atas seorang warga Taiwan dan enam warga Indonesia (WNI). Semuanya dinyatakan hilang dalam insiden itu.
Hingga kini, pihak Penjaga Pantai Jepang terus melakukan proses pencarian terhadap tujuh ABK yang hilang tersebut.
“Kami telah menyisir daerah itu dengan kapal-kapal patroli dan helikopter sejak menerima informasi (dari Angkatan Bersenjata Maritim) pada Ahad (5/3) sekitar pukul 13.30 waktu setempat,” tutur Nakao dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP pada Senin (6/2).
Disebutkan juga oleh Nakao bahwa otoritas Jepang berkoordinasi dengan mitra-mitranya di Taiwan, yang juga mengklaim Kepulauan Senkaku, dalam upaya pencarian ABK yang hilang. Selain Jepang dan Taiwan, Cina juga menyebut pulau tak berpenghuni itu sebagai Kepulauan Diaoyu.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengonfirmasi dalam pernyataannya bahwa kapal yang terbalik dan tenggelam itu merupakan sebuah kapal pencari ikan yang terdaftar di Taiwan.
Otoritas Taipei menduga kapal itu terbalik dan tenggelam saat berlayar di dekat salah satu pulau di Kepulauan Senkaku.
“Pusat Komando Penyelamatan Nasional telah menghubungi kapal penangkap ikan milik Taiwan di dekat lokasi insiden itu untuk membantu pencarian. Penjaga Pantai Taiwan dan Jepang juga mengerahkan kapal-kapal untuk pencarian dan penyelamatan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan. (rafa/arrahmah.id)