LONDON (Arrahmah.com) – Seorang remaja Suriah yang lumpuh setelah dihantam serangan udara di Suriah telah menjalani operasi rekonstruksi tulang belakang di Inggris.
Najib Ali sebelumnya dinyatakan telah meninggal dunia ketika serangan udara menghantam rumahnya di Homs, Suriah. Bahkan keluarganya telah mempersiapkan makamnya.
Pemirsa Sky News yang telah mengikuti kisah Najib Ali telah menyumbangkan puluhan ribu pound untuk perawatannya.
Badan amal Inggris Goodwill Caravan telah mensponsori Najib dan menyelenggarakan penggalangan dana untuk mendukungnya.
Najib yang sebelumnya terjebak di Yunani karena tidak bisa mendapatkan bantuan medis yang dibutuhkan, telah menjalani operasi di Rumah Sakit Great Ormond Street di London.
Operasi itu dilakukan oleh ahli bedah ortopedi Ramesh Naderajah.
“Kami menggunakan sekitar 25 hingga 32 sekrup. Ini operasi yang sangat kompleks,” katanya dilansir Sky News pada Kamis (27/12/2018).
“Kuncinya adalah ada pecahan-pecahan peluru di punggungnya yang membuat operasi untuk meluruskannya menjadi lebih sulit.”
Tim spesialis memotong lebih dalam dan lebih dalam ke punggung Najib untuk mengoperasi tulang punggungnya.
Mereka kemudian menggunakan batang dan sekrup canggih untuk meluruskan punggungnya dengan hati-hati, memposisikan, dan mengamankan masing-masing bagian.
Beberapa jam kemudian para ahli bedah menemukan serpihan pecahan peluru besar dari serangan udara yang masih bersarang di punggung Najib tetapi terlalu melekat sehingga sulit untuk diambil.
Operasi berlangsung selama lebih dari enam jam.
Najib telah menjalani rehabilitasi di Royal National Orthopaedic Hospital di Middlesex.
Najib sekarang dapat duduk dengan punggung lurus setelah operasi. Dia mampu menggerakkan punggungnya untuk pertama kalinya dalam hampir enam tahun sejak serangan udara di Suriah.
“Sebelum operasi, punggung saya sakit. Aku menangis sepanjang hari karena rasa sakit. Dan rasa sakit itu akan mempengaruhi lutut, tubuh, dan bahu saya. Terima kasih semua orang yang menyumbang dan untuk amal karena membantu saya,” ungkap Najib.
Prosedur ini bukan obat mujarab yang memungkinkan Najib untuk berjalan lagi tetapi telah meningkatkan kualitas hidupnya dan ibunya secara dramatis.
Ibunya, Faten Sh’houd berkata: “Najib selalu di pangkuanku. Aku selalu menggendongnya seperti bayi berusia lima bulan dan harus menjaganya. Sebelum operasi, segalanya sulit baginya. Aku bertanggung jawab atas semua yang dia lakukan. Aku akan selalu bersamanya.”
“Sekarang aku jauh lebih bahagia bahwa Najib lebih baik. Situasi Najib telah membaik dan aku meminta pada Allah untuk membantunya dengan perawatannya sehingga dia bisa semakin membaik.”
Penggalangan dana Goodwill Caravan untuk Najib telah selesai tetapi badan amal itu mengatakan ada lebih banyak anak di Yunani yang membutuhkan bantuan mereka.
Pendiri Goodwill Caravan Hanan Ashegh mengatakan: “Ketika kita melihat Najib sekarang dia hampir tidak dikenali. Dia dengan punggung lurus. Dia bisa mengambil napas penuh.”
(fath/arrahmah.com)