MESIR (Arrahmah.com) – Sedikitnya enam pengunjuk rasa anti-kudeta kembali gugur pada Jumat (3/1/2014) kemarin dalam bentrokan di Mesir saat polisi membubarkan paksa ribuan dari mereka yang menuntut pengaktifan kembali Presiden Muhammad Mursi yang digulingkan oleh junta militer, kata sejumlah petugas setempat.
Protes digelar setelah sejumlah rakyat yang mendukung Mursi menyerukan unjuk rasa di depan persidangannya pada Rabu (1/1) di pengadilan.
Tiga orang gugur di Kairo, dan tiga lainnya di kota-kota Ismailiya, Fayoum dan Alexandria, ketika aksi mereka ditentang oleh polisi, kata kementerian kesehatan.
Sedikitnya 42 orang lainnya terluka dalam kekerasan itu, tambahnya.
Kementerian dalam negeri mengatakan sebanyak 122 pengunjuk rasa ditahan.
Pasukan junta militer menghadapi para pengunjuk rasa dengan brutal di beberapa wilayah di Kairo.
Hingga para pengunjuk rasa di ibukota membakar kendaraan polisi menggunakan bom bensin, klaim seorang petugas keamanan.
Di wilayah Maadi, polisi menembakkan gas air mata di dekat sebuah rumah sakit militer, kata seorang wartawan AFP.
Dia mengatakan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di jalan di sepanjang sungai Nil dan juga di dalam wilayah pinggiran kota.
Jalan itu penuh dengan batu dan kayu yang terbakar sementara kendaraan polisi diturunkan ke jalan untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa berkumpul kembali di pinggir jalan, berhadapan dengan polisi anti huru hara dan meneriakkan “Mereka adalah para preman!”
Di wilayah timur Kairo, para polisi juga menggunakan gas air mata terhadap ribuan pendukung Mursi, kata koresponden AFP yang lain. (banan/arrahmah.com)