PALESTINA (Arrahmah.com) – Sekitar 6.000 anak mengalami pelecehan seksual di “Israel” setiap tahunnya, Pengawas Keuangan Negara Yosef Shapira mengungkapkan dalam laporan tahunannya pada Selasa (5/5/2015), sebagaimana dilansir MEMO.
Menurut Radio “Israel”, laporan pengawas keuangan negara, mengatakan: “Ribuan anak-anak mengalami kekerasan seksual atau fisik setiap tahunnya, tanpa adanya penyediaan bantuan psikologis kepada mereka di tempat penampungan anak-anak.”
Laporan itu memperkirakan jumlah anak-anak yang mengalami kekerasan seksual ada sekitar 6.000 anak setiap tahunnya, “di samping 13.000 anak-anak yang mengalami kekerasan.”
Pengawas keuangan negara menyiapkan laporan tahunan yang komprehensif tentang kinerja pemerintah “Israel” kepada Ketua Knesset setiap tahun.
Dia bertanggung jawab untuk memantau kinerja dan keamanan pemerintah “Israel” dan mengirimkan file ke polisi “Israel” untuk penyelidikan.
Laporan itu menunjuk kegagalan rencana pemerintah untuk mengurangi perbedaan antara warga Yahudi dan non-Yahudi dalam hal pengelolaan TK, selain adanya kekurangan dalam kinerja beberapa lembaga “Israel”.
Laporan ini juga menunjukkan adanya kekurangan TK di daerah Badui, menambahkan bahwa kurikulum di TK saat ini tidak mencakup budaya dan bahasa yang sesuai.
Dalam pernyataan sebelumnya kepada Anadolu Agency, kepala gerakan Islam di Negev, Osama Al-Aqaibi, menyatakan “Israel mengabaikan fasilitas pendidikan saat ini, menunjuk kegagalan Israel untuk membangun sekolah baru untuk memenuhi kebutuhan.”
(banan/arrahmah.com)