GAZA (Arrahmah.id) – Ada lebih dari 550 pasien di Gaza yang sedang menunggu transplantasi kornea. Operasi transplantasi kornea pertama dilakukan di Jalur Gaza pada 2013.
Direktur Jenderal Rumah Sakit di Kementerian Kesehatan Gaza, Dr Abd Al-Salam Al-Sabah, mengatakan: “Kami sekarang memiliki staf dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang memenuhi syarat untuk mengumpulkan kornea dari donor yang telah meninggal yang memilih untuk menyumbangkan kornea mereka untuk menyelamatkan pasien yang membutuhkannya.”
Pasien Palestina membayar biaya tinggi untuk transplantasi kornea dan ditempatkan dalam daftar tunggu sampai donor yang cocok ditemukan. Seringkali mereka terpaksa mencari perawatan medis di luar negeri, dengan biaya yang mahal. Bepergian ke luar negeri juga berarti mereka harus menghindari pengepungan brutal “Israel” di Jalur Gaza yang berarti mereka harus mendapatkan persetujuan untuk keluar dari wilayah kantong tersebut, lansir MEMO (9/10/2022).
Menurut Dr Al-Sabah, baru-baru ini ada kampanye kesadaran di komunitas Palestina, merekomendasikan sumbangan kornea mata mereka untuk kepentingan orang lain. Serangkaian operasi transplantasi telah dimulai, sementara staf medis baru sedang dilatih tentang cara melakukan operasi ini.
Di antara persyaratan donor yang ditentukan secara internasional adalah bahwa donor tidak boleh berusia di atas 65 tahun, belum pernah menjalani operasi yang dapat merusak kornea, atau penyakit yang menyebabkan infeksi dan tidak menderita masalah mata lainnya.
Implan, kata Al-Sabah, memungkinkan pasien untuk kembali ke kehidupan normal mereka dan menjadi anggota aktif masyarakat dan ekonomi. (haninmazaya/arrahmah.id)