ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Sekitar 5.000 orang berunjuk rasa menentang majalah Prancis Charlie Hebdo di kota timur Pakistan Lahore pada Ahad (18/1/2015), dan menyerukan aksi untuk memboikot produk Perancis, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Hafiz Saeed, yang mendirikan Lashkar-e-Taiba, mengatakan kepada pengunjuk rasa: “Kami akan meluncurkan gerakan melawan karikatur yang menghina Nabi kita tercinta.”
Majalah satir Perancis Charlie Hebdo menerbitkan gambar Nabi Muhammad di sampulnya pekan lalu setelah dua orang bersenjata menyerbu kantor dan menewaskan 12 orang.
Saeed mendesak para pedagang untuk menghentikan impor produk Perancis dan bagi para pemimpin Pakistan untuk mencoba mendapatkan hukum internasional terhadap publikasi kartun yang menghina tersebut.
Pada Jum’at (16/1), demonstran berusaha menyerbu konsulat Perancis di kota selatan Karachi menembak dan melukai seorang fotografer yang bekerja untuk kantor berita Perancis AFP.
Saeed meminta untuk mengerahkan lebih banyak pengunjuk rasa pada Jum’at depan. Dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki jaringan ke “militan” dan apa yang dilakukannya hanya mengelola sebuah badan amal, yang dilarang oleh pemerintah AS atas dugaan terkait dengan “militan”. Pemerintah AS telah menawarkan sebesar $ 10 juta untuk informasi yang bisa membawa saeed ke pengadilan.
(ameera/arrahmah.com)