KAIRO (Arrahmah.com) – Setidaknya 50 pengunjuk rasa telah ditembak mati oleh polisi anti huru hara selama protes anti-kudeta pada ulang tahun ketiga revolusi Mesir 25 Januari, kementerian kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dirilis oleh MEMO, Ahad (26/1/2014).
Pernyataan itu menambahkan bahwa setidaknya 167 demonstran terluka, beberapa dari mereka dalam kondisi kritis.
Kementerian dalam negeri (MOI) mengumumkan penangkapan ratusan demonstran anti-kudeta yang digambarkan sebagai “perusuh” di tempat yang berbeda di seluruh negeri.
Sementara itu, para pendukung pemerintahan militer berkumpul di Tahrir Square, simbol protest anti-Mubarak pada tahun 2011. Banyak dari mereka mendesak Menteri Pertahanan, Abdel Fattah Al-Sisi, untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Pasukan keamanan dan personil militer melindungi perayaan di Tahrir, mereka berkonfrontasi dengan para pengunjuk rasa anti-kudeta dengan kekuatan yang mematikan, menggunakan amunisi, peluru karet dan gas air mata.
Ratusan pengunjuk rasa ditahan di Kairo dan Alexandria.
(Ameera/Arrahmah.com)